Rupiah Jumat sore melemah 28 poin
4 November 2016 18:00 WIB
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore bergerak melemah sebesar 28 poin menjadi Rp13.093, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.065 per dolar AS. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/nz/16).
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore bergerak melemah sebesar 28 poin menjadi Rp13.093, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.065 per dolar AS.
"Dolar AS mulai merangkak naik setelah mengalami pelemahannya dalam beberapa hari terakhir ini terhadap sejumlah mata uang utama dunia menjelang perilisan data penggajian non pertanian (NFP) di Amerika Serikat," analis Monex Investindo Futures Putu Agus di Jakarta, Jumat.
Di sisi lain, kata dia, prospek bank sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menaikan suku bunga acuan pada akhir tahun ini juga masih terbuka menyusul data ekonomi yang cenderung membaik.
Ia mengemukakan data NFP diperkirakan sebanyak 174.000 di bulan September, rata-rata gaji per jam yang naik 0,3 persen, serta tingkat pengangguran juga diperkirakan turun. Secara keseluruhan jika data ekonomi AS dirilis sesuai ekspektasi atau lebih baik, berpotensi menguatkan dolar AS.
Sementara itu, analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk Reny Eka Putri mengatakan bahwa aksi demo yang berjalan lancar telah menghilangkan rasa kekhawatiran investor sehingga fluktuasi rupiah masih relatif stabil.
"Nilai tukar rupiah pada pekan depan diperkirakan berada pada kisaran level Rp13.010-Rp13.085 per dolar AS," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.103 dibandingkan Kamis (3/11) Rp13.050.
"Dolar AS mulai merangkak naik setelah mengalami pelemahannya dalam beberapa hari terakhir ini terhadap sejumlah mata uang utama dunia menjelang perilisan data penggajian non pertanian (NFP) di Amerika Serikat," analis Monex Investindo Futures Putu Agus di Jakarta, Jumat.
Di sisi lain, kata dia, prospek bank sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menaikan suku bunga acuan pada akhir tahun ini juga masih terbuka menyusul data ekonomi yang cenderung membaik.
Ia mengemukakan data NFP diperkirakan sebanyak 174.000 di bulan September, rata-rata gaji per jam yang naik 0,3 persen, serta tingkat pengangguran juga diperkirakan turun. Secara keseluruhan jika data ekonomi AS dirilis sesuai ekspektasi atau lebih baik, berpotensi menguatkan dolar AS.
Sementara itu, analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk Reny Eka Putri mengatakan bahwa aksi demo yang berjalan lancar telah menghilangkan rasa kekhawatiran investor sehingga fluktuasi rupiah masih relatif stabil.
"Nilai tukar rupiah pada pekan depan diperkirakan berada pada kisaran level Rp13.010-Rp13.085 per dolar AS," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.103 dibandingkan Kamis (3/11) Rp13.050.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: