Istanbul (ANTARA News) - Persidangan pertama bagi ribuan tersangka yang ditangkap menyusul kudeta 15 Juli yang gagal untuk menggulingkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan dimulai awal 2017 menurut kepala kejaksaan Ankara, Kamis (3/11).

Ribuan mantan tentara, aparat penegak hukum dan warga sipil saat ini mendekam di penjara menunggu persidangan perkara dugaan keterlibatan mereka dalam kudeta yang menurut Ankara didalangi oleh ulama Fethullah Gulen yang mengasingkan diri di Amerika Serikat.

"Tanpa memberikan tanggal pasti, kami memperkirakan akan memulai sidang pertama awal 2017," kata kepala kejaksaan Ankara, Harun Kodalak, dalam komentar yang dipublikasikan oleh media Turki.

Dia menambahkan: "Kemungkinan akan ada satu sidang atau sidang-sidang yang dimulai bulan terakhir tahun ini tetapi kami berencana membuka serangkaian sidang pada 2017."

Persidangan itu diperkirakan menjadi proses hukum paling penting di Turki dalam sejarah modern mereka, dengan beberapa fasilitas perlu dibangun di beberapa area.

Skala aksi penumpasan dan durasi penahanan para tersangka di penjara sebelum diadili menimbulkan kekhawatiran internasional dan memperburuk hubungan Turki dengan Uni Eropa.

Gulen, yang sejak 1999 tinggal di Amerika Serikat, membantah keras klaim keterlibatannya dalam kudeta.

Pejabat-pejabat Turki dalam beberapa hari terakhir mengatakan dua warga sipil, seorang dosen teologi bernama Adil Oksuz dan pelaku bisnis Kemal Batmaz, dituduh mengatur upaya kudeta dari pangkalan udara Akinci di Ankara.

Menurut kejaksaan, keduanya berada di Amerika Serikat dan hanya kembali ke Turki sebelum upaya kudeta.

Batmaz ditahan di penjara Sincan di luar Ankara. Sementara Oksuz ditahan setelah upaya kudeta dan sekarang dalam pelarian.

Menurut Kodalak, rekaman video mengonfirmasi Batmaz berada di pangkalan udara pada malam kudeta. Namun Batmaz membantah keterlibatannya dalam kudeta.

Para pejabat Turki mengatakan Oksuz dijuluki "imam" perencanaan kudeta dan bertanggung jawab dalam koordinasi antara Gulen dan tentara.

Namun Kodalak mengatakan Batmaz "bisa sepenting Adil Oksuz dan bahkan atasannya" menurut warta kantor berita AFP.

Menurut laporan televisi NTV Turki, otoritas telah menggagalkan rencana pelarian massal 5.544 tersangka kudeta.(kn)