Polda Metro: masyarakat jangan resah terkait demo
4 November 2016 11:27 WIB
Sejumlah personel Brimob berbaris di kawasan Monas, Jakarta, Senin (31/10/2016). Sebanyak 5.630 anggota Brimob gabungan dari sejumlah Polda diperbantukan ke Jakarta untuk meningkatkan pengamanan Ibu Kota menyusul rencana aksi demonstrasi pada 4 November 2016 terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (ANTARA /Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Polda Metro Jaya meminta masyarakat tidak resah menghadapi kegiatan unjuk rasa menuntut penegakan hukum terhadap kasus dugaan penistaan agama oleh sejumlah organisasi massa hari ini.
"Pihak kepolisian dan TNI siap mengamankan pengunjuk rasa, masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa saja," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono di Jakarta Jumat.
Awi mengatakan Polri dibantu TNI memiliki kewenangan untuk mengamankan aksi unjuk rasa dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat sesuai undang-undang.
Polisi perwira menengah itu mengimbau masyarakat maupun pendemo tidak mudah percaya terhadap isu maupun informasi bersifat provokatif yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Masyarakat harus klarifikasi terlebih dahulu karena banyak info hoax (bohong) terkait demo 4 November," ujar Awi.
Awi menyatakan masyarakat yang termakan isu tidak benar akan berdampak terhadap situasi dan kondisi keamanan aksi bertajuk "Aksi Damai Bela Islam Tegakkan Keadilan melalui Supremasi Hukum".
Saat ini, massa mulai memadati Masjid Istiqlal guna menunaikan Shalat Jumat selanjutnya akan berjalan kaki menuju Istana Merdeka.
Pendemo akan melintasi rute Istiqlal-Pejambon-Ridwan Rais-Merdeka Selatan-Merdeka Barat-Istana Merdeka.
Polri bersama TNI dibantu instansi lain mengerahkan 18.000 personil guna mengamankan aksi damai tersebut.
"Pihak kepolisian dan TNI siap mengamankan pengunjuk rasa, masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa saja," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono di Jakarta Jumat.
Awi mengatakan Polri dibantu TNI memiliki kewenangan untuk mengamankan aksi unjuk rasa dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat sesuai undang-undang.
Polisi perwira menengah itu mengimbau masyarakat maupun pendemo tidak mudah percaya terhadap isu maupun informasi bersifat provokatif yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Masyarakat harus klarifikasi terlebih dahulu karena banyak info hoax (bohong) terkait demo 4 November," ujar Awi.
Awi menyatakan masyarakat yang termakan isu tidak benar akan berdampak terhadap situasi dan kondisi keamanan aksi bertajuk "Aksi Damai Bela Islam Tegakkan Keadilan melalui Supremasi Hukum".
Saat ini, massa mulai memadati Masjid Istiqlal guna menunaikan Shalat Jumat selanjutnya akan berjalan kaki menuju Istana Merdeka.
Pendemo akan melintasi rute Istiqlal-Pejambon-Ridwan Rais-Merdeka Selatan-Merdeka Barat-Istana Merdeka.
Polri bersama TNI dibantu instansi lain mengerahkan 18.000 personil guna mengamankan aksi damai tersebut.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: