500 pendekar meriahkan Rapat Akbar Tebuireng-Jombang
3 November 2016 22:07 WIB
Dokumentasi: Pendekar silat memperlihatkan kemampuannya di Kampung Budaya Sindang Barang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/10/2016). (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)
Jombang (ANTARA News) - Sebanyak 500 pendekar dari perguruan silat NH Perkasa dan santri bela negara dari Lamongan akan melakukan unjuk kebolehan (atraksi) untuk memeriahkan Rapat Akbar Aktualisasi Resolusi Jihad di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 5 November 2016.
"Mereka akan melakukan unjuk kebolehan untuk menyambut tamu, termasuk kedatangan Panglima TNI," kata Ketua Panitia Rapat Akbar Aktualisasi Resolusi Jihad PP Tebuireng Jombang Abdul Ghofar di Jombang, Kamis.
Pihaknya mengatakan persiapan latihan oleh para pendekar itu dilakukan dengan maksimal. Mereka akan atraksi mengerahkan semua kemampuan terbaiknya dan siap membela NKRI.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dipastikan akan menghadiri Rapat Akbar Aktualisasi Resolusi Jihad di Pesantren Tebuireng, Sabtu (5/11).
Dalam kegiatan tersebut, Jenderal Gatot dijadwalkan akan bersilaturrahim dengan para kiai sepuh, habaib, akademisi serta kalangan profesional dari berbagai bidang.
Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid mengatakan, Jenderal Gatot Nurmantyo akan diminta menyampaikan pandangannya terkait aktualisasi Resolusi Jihad dalam konteks pertahanan dan keamanan.
Selain Panglima TNI, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) Henry Kasyfi Sumartono juga dijadwalkan menyampaikan pandangan dalam perspektif kedaulatan ekonomi dan kedaulatan digital.
Selain itu, pakar pendidikan Prof. Imam Suprayogo rencananya juga akan hadir untuk memberikan pandangannya dalam konteks penguatan kedaulatan di sektor pendidikan nasional.
"Pada akhir agenda rapat akbar, para kiai sepuh akan menyampaikan maklumat aktualisasi Resolusi Jihad," ujar Gus Sholah.
Gus Sholah menambahkan, forum ini lahir dari keprihatinan para ulama dan para profesional yang tergabung dalam Forum Peduli Bangsa (FPB). Mereka melihat semakin terkikisnya kedaulatan bangsa di berbagai sektor, mulai dari sektor pertahanan, ekonomi, hukum, pendidikan, hingga kedaulatan digital.
"Karena itu, kami mengajak semua elemen bangsa untuk bahu-membahu bersama pemerintah untuk mempertahankan kedaulatan yang berpotensi terkikis atau bahkan hilang," kata adik kandung Gus Dur ini.
Di PP Tebuireng, Jombang, persiapan kegiatan itu juga sudah dilakukan dengan maksimal. Seluruh pengurus pondok juga berbenah demi suksesnya kegiatan tersebut.
"Mereka akan melakukan unjuk kebolehan untuk menyambut tamu, termasuk kedatangan Panglima TNI," kata Ketua Panitia Rapat Akbar Aktualisasi Resolusi Jihad PP Tebuireng Jombang Abdul Ghofar di Jombang, Kamis.
Pihaknya mengatakan persiapan latihan oleh para pendekar itu dilakukan dengan maksimal. Mereka akan atraksi mengerahkan semua kemampuan terbaiknya dan siap membela NKRI.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dipastikan akan menghadiri Rapat Akbar Aktualisasi Resolusi Jihad di Pesantren Tebuireng, Sabtu (5/11).
Dalam kegiatan tersebut, Jenderal Gatot dijadwalkan akan bersilaturrahim dengan para kiai sepuh, habaib, akademisi serta kalangan profesional dari berbagai bidang.
Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid mengatakan, Jenderal Gatot Nurmantyo akan diminta menyampaikan pandangannya terkait aktualisasi Resolusi Jihad dalam konteks pertahanan dan keamanan.
Selain Panglima TNI, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) Henry Kasyfi Sumartono juga dijadwalkan menyampaikan pandangan dalam perspektif kedaulatan ekonomi dan kedaulatan digital.
Selain itu, pakar pendidikan Prof. Imam Suprayogo rencananya juga akan hadir untuk memberikan pandangannya dalam konteks penguatan kedaulatan di sektor pendidikan nasional.
"Pada akhir agenda rapat akbar, para kiai sepuh akan menyampaikan maklumat aktualisasi Resolusi Jihad," ujar Gus Sholah.
Gus Sholah menambahkan, forum ini lahir dari keprihatinan para ulama dan para profesional yang tergabung dalam Forum Peduli Bangsa (FPB). Mereka melihat semakin terkikisnya kedaulatan bangsa di berbagai sektor, mulai dari sektor pertahanan, ekonomi, hukum, pendidikan, hingga kedaulatan digital.
"Karena itu, kami mengajak semua elemen bangsa untuk bahu-membahu bersama pemerintah untuk mempertahankan kedaulatan yang berpotensi terkikis atau bahkan hilang," kata adik kandung Gus Dur ini.
Di PP Tebuireng, Jombang, persiapan kegiatan itu juga sudah dilakukan dengan maksimal. Seluruh pengurus pondok juga berbenah demi suksesnya kegiatan tersebut.
Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: