Tujuh jenazah TKI tenggelam teridentifikasi
3 November 2016 14:44 WIB
Petugas mengevakuasi korban meninggal tenggelamnya kapal yang mengangkut sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Teluk Mata Ikan, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (2/11/2016). Kapal yang mengangkut 98 orang TKI dan tiga ABK yang berlayar dari Malaysia tenggelam di Perairan Nongsa, Batam dengan korban selamat 39 orang, 18 meninggal dunia dan 44 orang masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian petugas gabungan. (ANTARA/M N Kanwa)
Batam (ANTARA News) - Sebanyak tujuh dari 18 jenazah TKI korban kapal tenggelam di perairan Batam, Rabu dinihari, berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Kepri.
"Yang sudah berhasil diindentifikasi terdiri atas empat wanita dewasa, dua laki-laki dewasa, dan satu bayi perempuan usia tujuh bulan," kata Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri, Batam, Kamis.
Yang sudah teridentifikasi atas nama Mahrun (49) asal Lombok Tengah, Siti Maysarah (27) asal Blora, Jawa Tengah, dan putrinya bayi usia 7 bulan bernama Aprilia Sukwati, Aisyah (27) asal Lombok Timur, Supriadi (51) asal Jawa Timur, Desiyana (44) dari Punggur Batam, dan Maysarul (49) asal Probolinggo, Jawa Timur.
"Kami sudah menghubungi pihak keluarga korban agar jenazah segera bisa dikirim ke daerah asal. Biaya akan ditanggung negara," kata dia.
Hingga saat ini, kata dia, tim dokter forensik masih berupaya keras mengidentifikasi 11 orang jenazah lainnya dengan mengumpulkan berbagai data pendukung.
"Yang lain masih diidentifikasi. Tiga lagi kemungkinan bisa segera dipastikan identitasnya dan akan dirilis," kata Sam.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Kepri AKBP Jarot Wibowo mengatakan identifikasi agak sulit dilakukan karena data pasti penumpang tidak ada.
"Kebanyakan yang sudah teridentifikasi karena jasadnya dikenal sama penumpang lain yang selamat. Ada yang kenal waktu berada di Malaysia," kata dia.
Ia mengatakan enam dokter bantuan dari Mabes Polri sudah sampai di RS Bhayangkara Polda Kepri untuk membantu identifikasi korban meninggal yang sudah ditemukan.
"Mereka akan membantu kami agar proses identifikasi bisa lebih cepat," kata Jarot yang menyebutkan bahwa identifikasi akan dilakukan di RS Bhayangkara Polda Kepri sehingga akan lebih fokus.
"Yang sudah berhasil diindentifikasi terdiri atas empat wanita dewasa, dua laki-laki dewasa, dan satu bayi perempuan usia tujuh bulan," kata Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri, Batam, Kamis.
Yang sudah teridentifikasi atas nama Mahrun (49) asal Lombok Tengah, Siti Maysarah (27) asal Blora, Jawa Tengah, dan putrinya bayi usia 7 bulan bernama Aprilia Sukwati, Aisyah (27) asal Lombok Timur, Supriadi (51) asal Jawa Timur, Desiyana (44) dari Punggur Batam, dan Maysarul (49) asal Probolinggo, Jawa Timur.
"Kami sudah menghubungi pihak keluarga korban agar jenazah segera bisa dikirim ke daerah asal. Biaya akan ditanggung negara," kata dia.
Hingga saat ini, kata dia, tim dokter forensik masih berupaya keras mengidentifikasi 11 orang jenazah lainnya dengan mengumpulkan berbagai data pendukung.
"Yang lain masih diidentifikasi. Tiga lagi kemungkinan bisa segera dipastikan identitasnya dan akan dirilis," kata Sam.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Kepri AKBP Jarot Wibowo mengatakan identifikasi agak sulit dilakukan karena data pasti penumpang tidak ada.
"Kebanyakan yang sudah teridentifikasi karena jasadnya dikenal sama penumpang lain yang selamat. Ada yang kenal waktu berada di Malaysia," kata dia.
Ia mengatakan enam dokter bantuan dari Mabes Polri sudah sampai di RS Bhayangkara Polda Kepri untuk membantu identifikasi korban meninggal yang sudah ditemukan.
"Mereka akan membantu kami agar proses identifikasi bisa lebih cepat," kata Jarot yang menyebutkan bahwa identifikasi akan dilakukan di RS Bhayangkara Polda Kepri sehingga akan lebih fokus.
Pewarta: Larno
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: