Batam (ANTARA News) - Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri merawat empat korban kapal TKI yang pada Rabu dini hari tenggelam di perairan utara Batam, Kepulauan Riau.

"Ada empat yang saat ini dirawat di sini," kata Kabid Dokkes Polda Kepri AKBP Jarot Wibowo di RS Bhayangkara Polda Kepri, Nongsa, Batam, Rabu sore.

Keempat korban yang dirawat tersebut adalah Herman (33) asal Padang, Sumatera Barat, Imam Fadoli (39) asal Jawa Timur, Amak Asan (49) asal Lombok, NTB, dan Hendra (35) asal Medan, Sumatera Utara.

Mereka belum diizikan pulang karena mengalami trauma akibat kapal yang mereka tumpangi untuk kembali ke Indonesia tenggelam di perairan utara Pulau Batam.

Sementara itu, 35 orang korban selamat yang sehat hingga Rabu sore masih berada di Pantai Tanjungmemban, Batubesar, Batam. Mereka ditangani oleh Polda Kepri dan Dinsos Batam.

Korban selamat, mayoritas laki-laki. Mereka menjalani pendataan dan pemeriksaan oleh Polda Kepri.

Sementara itu, Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian telah memerintahkan jajarannya termasuk Kasat Reskrim Polresta Barelang melacak dan menangkap tekong TKI ilegal yang menjemput dari Malaysia untuk dibawa ke Batam.

"Saya perintahkan agar kasus ini segera diusut dan diselesaikan. Lacak tekongnya dan tangkap," kata dia.

Hingga pencarian dihentikan sekitar pukul 18.00 WIB, petugas sudah menemukan 18 jenazah korban kapal tenggelam tersebut. Pengidentifikaian jenzah-jenazah tersebut akan dibantu tim dokter dari Mabes Polri.

Pencarian dengan helikopter dan kapal dihentikan sementara karena mulai gelap dan akan kembali dilanjutkan Kamis pagi. Masih banyak korban yang belum ditemukan.