Ahok targetkan penggalangan dana kampanye Rp80 miliar
1 November 2016 21:42 WIB
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat menghadiri acara Launching Penggalangan Dana Ahok-Djarot "Kampanye Rakyat Berpartisipasi dalam Pesta Demokrasi" di Rumah Lembang, Jakarta, Selasa (1/11/2016). Acara gerakan penggalangan dana tersebut merupakan wujud kampanye terbuka untuk mengajak masyarakat luas untuk bersama-sama berpartisipasi dalam kampanye secara aktif dan sukarela. (ANTARA /Hafidz Mubarak A)
Jakarta (ANTARA News) - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menargetkan perolehan dari program penggalangan dana kampanye dapat menembus angka Rp80 miliar.
Target tersebut disampaikan secara langsung oleh Ahok dalam acara Peluncuran Program Penggalangan Dana Kampanye bertema "Kampanye Rakyat" di Rumah Lembang, Jalan Lembang Nomor 25, Menteng, Jakarta Pusat.
"Saya pikir mungkin targetnya nanti bisa mencapai sekitar Rp50 sampai Rp80 miliar pada akhir tahun ini. Kami belum tahu cukup atau tidak, tapi kami rasa sudah cukup," kata Ahok di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Selasa.
Menurut calon gubernur nomor urut dua itu, target penggalangan dana memang hanya dihitung sampai Desember 2016. Apabila dananya sudah terkumpul sesuai dengan yang ditargetkan, maka kegiatan penggalangan akan dihentikan.
"Misalnya nanti bulan Desember sudah terkumpul Rp50 miliar, ya sudah kami hentikan kegiatan penggalangan dana. Makanya, sekarang kami hitung dulu berapa sebetulnya dana yang dibutuhkan," ujar Ahok.
Meskipun demikian, dia mengungkapkan kegiatan kampanye yang dilakukannya tidak membutuhkan dana yang sangat besar karena pihaknya sudah membuat penghitungan terlebih dahulu.
"Kami tidak bikin spanduk, tidak cetak selebaran, tidak bikin pertemuan yang sampai keluar uang banyak. Kalau blusukan juga tidak pakai uang, karena kami sudah punya data berapa banyak warga yang benar-benar membutuhkan," ungkap Ahok.
Dia menambahkan penggalangan dana tersebut dilakukan dalam rangka mengajak warga Jakarta untuk bersama-sama berpartisipasi dalam kampanye secara aktif dan sukarela.
"Melalui program ini, kami ingin membuktikan bahwa dana kampanye kami dikumpulkan secara transparan dan bertanggung jawab. Ini dari rakyat untuk rakyat," tambah Ahok.
Cara paling mudah untuk berpartisipasi dalam program tersebut, yakni melalui kontribusi individu atau memberikan sumbangan mulai dari Rp10.000 hingga maksimal Rp75.000.000. Sedangkan bagi organisasi berbadan hukum, besaran nilai sumbangan maksimal Rp750.000.000.
Aturan mengenai besaran sumbangan itu mengikuti ketentuan batas maksimal sumbangan yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Donasi dapat dilakukan via internet (online) melalui situs www.ahokdjarot.id atau secara tunai melalui kantor cabang BCA di seluruh wilayah Indonesia.
Masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 berlangsung mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017 mendatang. Sedangkan hari pemilihan akan jatuh pada 15 Februari 2017.
Terdapat tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur yang terdaftar dalam Pilkada DKI 2017, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Target tersebut disampaikan secara langsung oleh Ahok dalam acara Peluncuran Program Penggalangan Dana Kampanye bertema "Kampanye Rakyat" di Rumah Lembang, Jalan Lembang Nomor 25, Menteng, Jakarta Pusat.
"Saya pikir mungkin targetnya nanti bisa mencapai sekitar Rp50 sampai Rp80 miliar pada akhir tahun ini. Kami belum tahu cukup atau tidak, tapi kami rasa sudah cukup," kata Ahok di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Selasa.
Menurut calon gubernur nomor urut dua itu, target penggalangan dana memang hanya dihitung sampai Desember 2016. Apabila dananya sudah terkumpul sesuai dengan yang ditargetkan, maka kegiatan penggalangan akan dihentikan.
"Misalnya nanti bulan Desember sudah terkumpul Rp50 miliar, ya sudah kami hentikan kegiatan penggalangan dana. Makanya, sekarang kami hitung dulu berapa sebetulnya dana yang dibutuhkan," ujar Ahok.
Meskipun demikian, dia mengungkapkan kegiatan kampanye yang dilakukannya tidak membutuhkan dana yang sangat besar karena pihaknya sudah membuat penghitungan terlebih dahulu.
"Kami tidak bikin spanduk, tidak cetak selebaran, tidak bikin pertemuan yang sampai keluar uang banyak. Kalau blusukan juga tidak pakai uang, karena kami sudah punya data berapa banyak warga yang benar-benar membutuhkan," ungkap Ahok.
Dia menambahkan penggalangan dana tersebut dilakukan dalam rangka mengajak warga Jakarta untuk bersama-sama berpartisipasi dalam kampanye secara aktif dan sukarela.
"Melalui program ini, kami ingin membuktikan bahwa dana kampanye kami dikumpulkan secara transparan dan bertanggung jawab. Ini dari rakyat untuk rakyat," tambah Ahok.
Cara paling mudah untuk berpartisipasi dalam program tersebut, yakni melalui kontribusi individu atau memberikan sumbangan mulai dari Rp10.000 hingga maksimal Rp75.000.000. Sedangkan bagi organisasi berbadan hukum, besaran nilai sumbangan maksimal Rp750.000.000.
Aturan mengenai besaran sumbangan itu mengikuti ketentuan batas maksimal sumbangan yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Donasi dapat dilakukan via internet (online) melalui situs www.ahokdjarot.id atau secara tunai melalui kantor cabang BCA di seluruh wilayah Indonesia.
Masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 berlangsung mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017 mendatang. Sedangkan hari pemilihan akan jatuh pada 15 Februari 2017.
Terdapat tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur yang terdaftar dalam Pilkada DKI 2017, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: