Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta produsen minuman ringan berkarbonasi Coca-Cola memproduksi air kelapa dalam kemasan atau "coconut water" di Indonesia.

"Salah satu yang pak menteri minta, anda bikin coconut water di Thailand besar-besaran, ekspor ke seluruh dunia. Kenapa tidak produksi di Indonesia," kata Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Willem Petrus Riwu di Jakarta, Senin.

Willem menyampaikan hal tersebut usai menemani Menperin menemui direksi PT Coca-Cola Amatil Indonesia di Gedung Kemenperin.

Menurut Willem, Airlangga ingin perusahaan yang sudah beroperasi 90 tahun di Indonesia tersebut juga memproduksi coconut water di dalam negeri, mengingat melimpahnya bahan baku kelapa di Tanah Air.

Willem menambahkan, tingkat konsumsi minuman berkarbonasi di Indonesia mulai mengalami penurunan, sementara konsumsi coconut water justru meningkat.

Ia melanjutkan, Coca-Cola memiliki produk coconut water yang mendunia, namun sayangnya belum ada fasilitas produksi di Indonesia.

"Coconut water itu kan sekarang produsennya baru dua, PT Kalbe dan Cocomas. Sementara coconut water punya Coca-Cola ini sudah mendunia tapi pabriknya di Thailand. Produknya masuk ke sini, produk impor. Yang jelas di Amerika itu dijadikan icon," papar Willem.

Menanggapi permintaan Menperin, Willem menyampaikan bahwa pihak Coca-Cola belum dapat menjawabnya, namun akan tetap berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia.

"Dia bilang (Coca-Cola), ini pertanyaan cukup berat dan memang harus konsideran. Itu menarik bahwa mereka masih berkomitmen untuk investasi terus," tukas Willem.