Depok (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan pihaknya akan mengerahkan 18 ribu personel polisi gabungan guna mengamankan aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta 4 November 2016.

"Total semua ada 18.000 pasukan gabungan," kata Jenderal Tito, di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, saat mengecek kesiapan Korbrimob dalam mengamankan rencana aksi demonstrasi Jumat mendatang.

Pasukan gabungan Polri itu akan disiagakan di beberapa titik yang menjadi pusat aksi unjuk rasa di wilayah Jakarta, di antaranya Istana Presiden dan Gedung DPR/MPR.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Kapolri pun meminta masyarakat untuk menghindari beberapa ruas jalan yang dilewati dan digunakan untuk aksi unjuk rasa.

"Tetap aktifitas seperti biasa. Tapi hindari lokasi-lokasi pendemo, karena bakal macet di sana," katanya.

Kapolri juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan pesan dan berita yang beredar di media sosial dan media daring yang kredibilitasnya diragukan. Netizen Juga diimbau untuk tidak meneruskan atau membagi konten yang bernuansa provokasi.

"Jangan mudah terprovokasi medsos karena medsos ini tidak bertuan (tidak diketahui sumbernya)," katanya.

Ia meminta massa yang akan melakukan aksi unjuk rasa agar berunjuk rasa dengan tertib dan damai.

Kapolri pun menginstruksikan jajaran Brimob agar melindungi para demonstran yang mengikuti aksi unjuk rasa.

"Penyampaian pendapat di muka umum itu diakomodir dan diperbolehkan, itu hak dari warga negara. Tapi memang ada batasannya, di antaranya tidak boleh mengganggu ketertiban umum, kemudian tidak boleh mengganggu hak asasi orang lain, tidak mengganggu jalan orang lain. Kemudian harus mengindahkan etika dan moral. Dimulai cara bicara, tidak boleh menghujat. Kemudian yang terakhir, dia (demonstran) harus menjaga kesatuan dan persatuan bangsa," katanya.

Pihaknya pun berharap aksi demonstrasi pada 4 November dapat berjalan aman dan damai sehingga situasi di Ibukota Jakarta tetap kondusif.

Beberapa ormas Islam berencana akan mengadakan unjuk rasa menuntut adanya tindakan hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama yang akan digelar di Jakarta Pusat di antaranya di Balai Kota, Istana Presiden, Monumen Nasional dan beberapa daerah lain di antaranya Jakarta Timur, Jakarta Utara, Bekasi dan Tangerang, pada 4 November 2016.