Kepala Operasi Kantor SAR Timika, Hendra Salawan, di Timika, Senin, mengatakan, kedua helikopter itu juga akan mengangkut sejumlah personel SAR Timika dan personel Korps Pasukan Khas TNI AU dari Pangkalan Udara TNI AU Timika.
DHC 4 Caribou itu mengudara dari Bandara Mozes Kilangin, Timika, pada Senin pagi pukul 08.23 WIT.
Farhat Limi sebagai kapten pilot, dan dilaporkan mengangkut barang kargo ke Ilaga. Turut serta dalam penerbangan itu yakni R Fendi Ardianto selaku flight officer, Steven selaku mekanik dan Andi Baringan selaku flight operation officer.
Signal ILT pesawat terbang DHC 4 Caribou itu dilaporkan terdeteksi pada koordinat 04 derajat 10 menit 92 derajat Bujur Timur dan 130 derajat 32 menit 36 derajat Bujur Timur. Lokasi itu diperkirakan berada di wilayah perbatasan Distrik Jila dengan Ilaga Kabupaten Puncak.
Hendra mengatakan, Senin pagi ini, satu pesawat terbang de Havilland Canada 6 Twin Otter milik maskapai Trigana Air yang terbang dari Sentani Jayapura ke Timika sempat melintas di atas lokasi DHC 4 Caribou yang hilang kontak itu.
Namun pesawat DHC 6 Twin Otter itu tidak dapat mendeteksi keberadaan DHC 4 Caribou lantaran tertutup kabut yang cukup tebal.
Sementara itu Kepala Bidang Perhubungan Udara pada Dishubkominfo Mimika, Yan Purba, mengatakan telah dibuka Posko SAR di Bandara Mozes Kilangin Timika untuk membantu proses pencarian sekaligus evakuasi para korban DHC 4 Caribou itu.
Pesawat terbang DHC 4 Caribou itu dibeli pemerintah Kabupaten Puncak pada 2015, dan lalu dioperasikan Trigana Air Service.
Pesawat naas itu baru diresmikan Menteri Perhubungan, Budhi Karya, sekitar dua bulan lalu di Bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak.