PNS OKU diwajibkan gunakan gas elpiji 5,5 kg
30 Oktober 2016 18:50 WIB
Ilustrasi--Petugas Pertamina membagikan secara gratis tabung LPG Bright Gas kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat sosialisasi penggunaan LPG nonsubsidi di Pendopo Pemkab Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/10/2016). Sosialisasi kepada PNS pemerintah daerah setempat tersebut merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan Bright Gas kepada masyarakat guna mengurangi beban subsidi pemerintah di sektor energi. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)
Baturaja (ANTARA News) - Bupati Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan, Kuryana Aziz, mewajibkan kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemkab setempat untuk beralih menggunakan gas elpiji Bright Gas 5,5 kilogram, karena jenis bahan bakar itu murni tidak disubsidi pemerintah.
"Selama ini masyarakat memakai gas elpiji (LPG) 13 kg dan gas elpiji tiga kg atau yang kita kenal dengan Gas Melon, khusus kepada para PNS supaya beralih menggunakan gas 5,5 kg," kata Kuryana pada peluncuran gas elpiji Bright Gas 5,5 kg di Baturaja, Minggu.
Ia menjelaskan, saat ini pemerintah melalui Pertamina meluncurkan produk baru Bright Gas 5,5 kg, sehingga program tersebut harus didukung bersama termasuk para PNS.
Sebenarnya gas elpiji tiga kg merupakan subsidi dari pemerintah yang diperuntukan bagi masyarakat kalangan bawah, bukan untuk orang mampu termasuk PNS, tetapi pada kenyataannya gas melon ini dipakai semua kalangan termasuk orang mampu.
"Saya berharap kepada para PNS yang masih menggunakan gas elpiji tiga kg untuk beralih ke Bright Gas 5,5 kg, dan itu harus bagi PNS" katanya.
Diungkapkan Kuryana, peredaran gas elpiji 5,5 kg sangat didukung oleh pemerintah termasuk pemerintah Kabupaten OKU yang telah menyerahkan dukungan agar dipakai oleh para PNS, sebab gas ini murni tidak ada subsidi dari pemerintah.
Menurut Kuryana, tidak hanya PNS, tapi juga meminta keasadaran masyarakat agar beralih dari gas melon bersubsidi ke gas elpiji 5,5 kg, karena bagi masyarakat yang sudah mampu mestinya harus beralih ke gas 5,5 kg.
Kuryana juga menghimbau, masyarakat untuk tetap hati-hati dalam menggunakan gas, hal ini demi keselamatan dan keamanan bersama.
"Meskipun pakai gas tetap hati-hati karena sudah banyak kejadian, tapi untuk gas elpiji 5,5 kg aman, karena sudah dilengkapi dengan dua pengaman," katanya.
Sementara, Pihak Pertamina diwakili Senior Sales Eksekutif Gas LPG Sumsel, Made Wira mengatakan untuk peluncuran Bright Gas LPG 5,5 kg di tingkat nasional telah dilaksanakan pada tahun lalu, sedangkan untuk di Sumsel dilaksanakan pada bulan Juni lalu.
"Sebenarnya ini sudah lama dan telah beredar, di OKU baru kita luncurkan, di Sumsel sendiri pihak kita telah menyebar 20 ribu tabung gas elpiji 5,5 Kg," katanya.
"Selama ini masyarakat memakai gas elpiji (LPG) 13 kg dan gas elpiji tiga kg atau yang kita kenal dengan Gas Melon, khusus kepada para PNS supaya beralih menggunakan gas 5,5 kg," kata Kuryana pada peluncuran gas elpiji Bright Gas 5,5 kg di Baturaja, Minggu.
Ia menjelaskan, saat ini pemerintah melalui Pertamina meluncurkan produk baru Bright Gas 5,5 kg, sehingga program tersebut harus didukung bersama termasuk para PNS.
Sebenarnya gas elpiji tiga kg merupakan subsidi dari pemerintah yang diperuntukan bagi masyarakat kalangan bawah, bukan untuk orang mampu termasuk PNS, tetapi pada kenyataannya gas melon ini dipakai semua kalangan termasuk orang mampu.
"Saya berharap kepada para PNS yang masih menggunakan gas elpiji tiga kg untuk beralih ke Bright Gas 5,5 kg, dan itu harus bagi PNS" katanya.
Diungkapkan Kuryana, peredaran gas elpiji 5,5 kg sangat didukung oleh pemerintah termasuk pemerintah Kabupaten OKU yang telah menyerahkan dukungan agar dipakai oleh para PNS, sebab gas ini murni tidak ada subsidi dari pemerintah.
Menurut Kuryana, tidak hanya PNS, tapi juga meminta keasadaran masyarakat agar beralih dari gas melon bersubsidi ke gas elpiji 5,5 kg, karena bagi masyarakat yang sudah mampu mestinya harus beralih ke gas 5,5 kg.
Kuryana juga menghimbau, masyarakat untuk tetap hati-hati dalam menggunakan gas, hal ini demi keselamatan dan keamanan bersama.
"Meskipun pakai gas tetap hati-hati karena sudah banyak kejadian, tapi untuk gas elpiji 5,5 kg aman, karena sudah dilengkapi dengan dua pengaman," katanya.
Sementara, Pihak Pertamina diwakili Senior Sales Eksekutif Gas LPG Sumsel, Made Wira mengatakan untuk peluncuran Bright Gas LPG 5,5 kg di tingkat nasional telah dilaksanakan pada tahun lalu, sedangkan untuk di Sumsel dilaksanakan pada bulan Juni lalu.
"Sebenarnya ini sudah lama dan telah beredar, di OKU baru kita luncurkan, di Sumsel sendiri pihak kita telah menyebar 20 ribu tabung gas elpiji 5,5 Kg," katanya.
Pewarta: Edo/Suparni
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: