Italia (ANTARA News) - Gempa Bumi dengan magnitudo 6,6 mengguncang Italia Tengah pada Minggu, menyebabkan lebih banyak bangunan dan gereja bersejarah runtuh di kota-kota kecil yang sudah diguncang gempa dalam sepekan terakhir.

Gempa yang menurut prakiraan awal lembaga survei geologis Amerika Serikat (U.S. Geological Survey/USGS) berkekuatan 7,1 namun kemudian direvisi menjadi 6,6 itu merupakan yang terkuat sejak gempa besar yang menewaskan hampir 300 orang dan meratakan beberapa kota kecil dengan tanah pada 24 Agustus.

Belum ada laporan segera mengenai kerusakan atau korban akibat gempa itu yang menurut USGS berpusat di 6,6 kilometer utara Norcia pada kedalaman 10 kilometer itu.

Siaran televisi menunjukkan gereja yang runtuh di pusat kota Norcia, satu kota dekat Perugia di Umbria. Bagian-bagian dari kota sudah ditutup.

Bangunan-bangunan yang rusak di Norcia meliputi bangunan bersejarah Basilica St. Benedict dan balai kota.

Menurut Badan Perlindungan Sipil Italia gempa itu merobohkan bangunan-bangunan di Italia Tengah, namun belum ada laporan mengenai korban.

Gempa Minggu terjadi setelah serangkaian gempa mengguncang bagian negeri itu dalam lima hari terakhir.

Getaran gempa itu terasa hingga Bolzano, dekat perbatasan dengan Austria, dan jauh ke selatan di daerah Puglia di ujung selatan Semenanjung Italia dan terasa sangat kuat di Ibu Kota Roma.

Gempa dengan magnitudo 6,4 mengguncang bagian timur kota itu pada Rabu dan getarannya dirasakan sampai ibu kota Italia, Roma.

Gempa-gempa itu terjadi dua bulan setelah gempa kuat meratakan kota-kota kecil dan menewaskan hampir 300 orang di Italia Tengah, demikian menurut warta kantor berita Reuters.