Permukiman Bekasi tergenang air akibat hujan deras
29 Oktober 2016 21:08 WIB
Dokumentasi: Banjir Di Bekasi Petugas mengevakuasi warga yang sakit saat banjir melanda kawasan Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (22/4/2016). Akibat banjir yang terjadi sejak Kamis (21/4/2016) tersebut, ratusan rumah terendam air setinggi tiga meter lebih serta ribuan warga terpaksa mengungsi. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay) ()
Bekasi (ANTARA News) - Sejumlah permukiman warga di Kota Bekasi, Jawa Barat, tergenang air akibat derasnya curah hujan yang turun selama lebih dari lima jam di kawasan setempat.
"Airnya masuk sampai ke dalam rumah pukul 15.00 WIB. Air di dalam rumah sampai mata kaki, tapi di luar bisa sebetis," kata warga Perumahan Duta Kranji, Kelurahan Kranji, Bekasi Barat, Kurnia (29) di Bekasi, Sabtu.
Menurut dia, di kawasan tersebut terdapat puluhan rumah yang juga bernasib sama, namun tidak semua rumah kemasukan air karena sebagian sudah ada yang ditinggikan.
Banjir di kawasan itu diakibatkan situasi saluran air yang belum berfungsi optimal akibat sumbatan sampah dan pendangkalan.
Ratusan tempat tinggal warga di Perumahan Narogong dan sebagian Rawalumbu, Kecamatan Bekasi Timur juga mengalami kondisi yang sama.
"Jalan Utama Rawalumbu dan Narogong tidak bisa dilintasi kendaraan karena ketinggian air sudah sampai 40 centimeter di jalan," kata warga Taman Narogong Indah Ade Supriatna (44).
Menurut dia, genangan air di kawasan itu terjadi akibat luapan saluran air di tengah jalan utama yang tidak mampu menampung tingginya volume hujan.
Situasi itu kerap terjadi setiap kali turun hujan dengan intensitas yang tinggi selama lebih dari dua jam.
Permukiman lainnya yang juga tergenang air hujan adalah Perumahan Bekasi Permai, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur.
"Saluran air di perumahan ini hampir semuanya luber dan jatuh ke jalan. Saya tidak bisa keluar dari kos-kosan saya karena airnya lumayan tinggi di luar, hampir sebetis, jadi tidak aman buat motor takunya mogok," kata penghuni Kosan Anggrek Syifa Faradila (30).
Hingga berita ini dibuat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi yang dihubingi melalui telepn genggamnya belum dapat berkomentar karena masih melakukan pemetaan sejumlah lokasi banjir.
"Airnya masuk sampai ke dalam rumah pukul 15.00 WIB. Air di dalam rumah sampai mata kaki, tapi di luar bisa sebetis," kata warga Perumahan Duta Kranji, Kelurahan Kranji, Bekasi Barat, Kurnia (29) di Bekasi, Sabtu.
Menurut dia, di kawasan tersebut terdapat puluhan rumah yang juga bernasib sama, namun tidak semua rumah kemasukan air karena sebagian sudah ada yang ditinggikan.
Banjir di kawasan itu diakibatkan situasi saluran air yang belum berfungsi optimal akibat sumbatan sampah dan pendangkalan.
Ratusan tempat tinggal warga di Perumahan Narogong dan sebagian Rawalumbu, Kecamatan Bekasi Timur juga mengalami kondisi yang sama.
"Jalan Utama Rawalumbu dan Narogong tidak bisa dilintasi kendaraan karena ketinggian air sudah sampai 40 centimeter di jalan," kata warga Taman Narogong Indah Ade Supriatna (44).
Menurut dia, genangan air di kawasan itu terjadi akibat luapan saluran air di tengah jalan utama yang tidak mampu menampung tingginya volume hujan.
Situasi itu kerap terjadi setiap kali turun hujan dengan intensitas yang tinggi selama lebih dari dua jam.
Permukiman lainnya yang juga tergenang air hujan adalah Perumahan Bekasi Permai, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur.
"Saluran air di perumahan ini hampir semuanya luber dan jatuh ke jalan. Saya tidak bisa keluar dari kos-kosan saya karena airnya lumayan tinggi di luar, hampir sebetis, jadi tidak aman buat motor takunya mogok," kata penghuni Kosan Anggrek Syifa Faradila (30).
Hingga berita ini dibuat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi yang dihubingi melalui telepn genggamnya belum dapat berkomentar karena masih melakukan pemetaan sejumlah lokasi banjir.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: