Pratikno: Sangat berat hapus pungli April 2017
29 Oktober 2016 16:25 WIB
Dokumentasi Direktur Jenderal Perundang-undangan Kementerian Hukum dan HAM, Widodo Ekatjahjana (kanan), didampingi Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya, Zaeroji (kiri), saat inspeksi mendadak (sidak) di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (25/10/2016). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, mengakui, menghapus praktik pungutan liar para April 2017 mendatang merupakan langkah sangat berat. Bahkan Presiden Jokowi turun langsung mengawasi pemberantasan pungli ini.
"Ya itu sungguh usaha yang sangat berat (menghapus pungli), karena praktiknya khan berlapis-lapis," kata dia saat ditemui di Kampus UGM, Yogyakarta, Sabtu.
Meski demikian, kata dia, pemerintah mengajak seluruh pihak untuk bekerja keras menuntaskan praktik pungli yang terjadi di masyarakat dan aparat pemerintah. Karena itu, gerakan sapu bersih pungli harus melibatkan masyarakat secara keseluruhan.
"Kita kerja keraslah. Oleh karena itu, harus gerakan sampai ke bawah. Harus gerakan sampai ke bawah. Dan keperluan masyarakat menjadi sangat penting," jelas Pratikno.
Ia mengatakan, hingga saat ini laporan terakhir yang masuk ke tim saber pungli mencapai 2.000 lebih.
"Ya itu sungguh usaha yang sangat berat (menghapus pungli), karena praktiknya khan berlapis-lapis," kata dia saat ditemui di Kampus UGM, Yogyakarta, Sabtu.
Meski demikian, kata dia, pemerintah mengajak seluruh pihak untuk bekerja keras menuntaskan praktik pungli yang terjadi di masyarakat dan aparat pemerintah. Karena itu, gerakan sapu bersih pungli harus melibatkan masyarakat secara keseluruhan.
"Kita kerja keraslah. Oleh karena itu, harus gerakan sampai ke bawah. Harus gerakan sampai ke bawah. Dan keperluan masyarakat menjadi sangat penting," jelas Pratikno.
Ia mengatakan, hingga saat ini laporan terakhir yang masuk ke tim saber pungli mencapai 2.000 lebih.
Pewarta: RH Napitupulu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: