New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena menurunnya ekspektasi kenaikan suku bunga pada akhir tahun setelah FBI mengumumkan rencana penyelidikan baru surel (email) terkait dengan Hillary Clinton.

Perkembangan politik, yang terjadi kurang dari dua minggu sebelum pemilihan presiden, telah menekan greenback pada Jumat.

Greenback telah bertahan di tertinggi delapan bulan karena spekulasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Desember setelah Clinton memenangkan pemilu.

Namun demikian, kejatuhan dolar AS lebih lanjut tertahan setelah Departemen Perdagangan AS merilis laporan produk domestik bruto (PDB) yang lebih kuat dari perkiraan pada Jumat.

PDB AS naik sebesar 2,9 persen selama kuartal ketiga 2016, lebih tinggi daripada konsensus. Para analis mencatat bahwa konsumsi pribadi dan pesanan barang-barang tahan lama juga meningkat, dengan barang-barang tahan lama menguat 9,5 persen.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,47 persen menjadi 98,42 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0969 dolar AS dari 1,0902 dolar AS, dan pound Inggris naik menjadi 1,2179 dolar AS dari 1,2178 dolar AS. Dolar Australia turun menjadi 0,7584 dolar AS dari 0,7595 dolar AS.

Dolar AS dibeli 104,87 yen Jepang, lebih rendah dari 105,25 yen di sesi sebelumnya. Dolar AS beringsut turun menjadi 0,9881 franc Swiss dari 0,9934 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3414 dolar Kanada dari 1,3387 dolar Kanada, demikian Xinhua melaporkan.

(A026)