Lima film Shunji Iwai tayang di Festival Film Tokyo
28 Oktober 2016 22:59 WIB
Sutradara Shunji Iwai dan aktris aktris Miho Nakayama saat sesi dialog usai penayangan filmnya "Love Letter", Jumat (28/10/2016). (2016 TIFF)
Tokyo (ANTARA News) - Lima film garapan sutradara kenamaan Jepang Shunji Iwai tayang di Festival Film Internasional Tokyo (TIFF) ke-29 yang digelar di Roppongi Hills.
Pada seksi "Japan Now" TIFF tahun ini, Shunji Iwai dipilih sebagai "Director in Focus" dengan lima filmnya yang ditayangkan yakni "Fireworks, Should We See it from The Side or the Bottom?" (1993), "Love Letter" (1995), "Shallowtail Butterfly" (1996), "Vampire" (2011), dan yang teranyar "A Bride for Rip Van Winkle" (2016).
Pada hari keempat pelaksanaan TIFF, Jumat, film garapan Iwai "Love Letter" dipertunjukkan di Toho Cinema Roppongi studio 7 yang berkapasita 500 orang.
Setelah penayangan "Love Letter", sang sutradara hadir didampingi pemeran utama film tersebut Miho Nakayama, untuk sesi dialog.
"Saya berharap semua orang bisa menikmati film ini," kata Shunji Iwai seperti disadur oleh penerjemah.
Dalam kesempatan itu, ia juga mejelaskan tentang proses syuting dan penggambaran karakter utama dalam film yang berhasil mencetak sukses besar di Asia tersebut.
Sementara, aktris Miho Nakayama menuturkan awalnya ia sedikit khawatir apakah bisa memerankan dua karakter berbeda, sebagai Hiroko Watanabe dan Itsuki Fujii.
Namun, dengan arahan Shunji Iwai, ia pun bisa membawakannya dengan baik.
Iwai memulai karirnya sebagai sutradara pada 1988 untuk proyek komersial, video musik, dan drama televisi. Ia dikenal dengan gaya sinematik yang khas.
"Fireworks, Should We See it from The Side or the Bottom?" adalah karya awalnya yang monumental, membawanya meraih "Directors Guild of Japan News Directors Award.
Sementara, "Love Letter" adalah film panjang pertamanya dan berhasil memenangi banyak penghargaan di festival-festival dan menjadi hit
"Japan Now" adalah satu program di TIFF yang menampilkan film-film terpilih dari seorang sutradara yang menggambarkan keunikan budaya dan keberagaman sinema di Jepang.
Pada seksi "Japan Now" TIFF tahun ini, Shunji Iwai dipilih sebagai "Director in Focus" dengan lima filmnya yang ditayangkan yakni "Fireworks, Should We See it from The Side or the Bottom?" (1993), "Love Letter" (1995), "Shallowtail Butterfly" (1996), "Vampire" (2011), dan yang teranyar "A Bride for Rip Van Winkle" (2016).
Pada hari keempat pelaksanaan TIFF, Jumat, film garapan Iwai "Love Letter" dipertunjukkan di Toho Cinema Roppongi studio 7 yang berkapasita 500 orang.
Setelah penayangan "Love Letter", sang sutradara hadir didampingi pemeran utama film tersebut Miho Nakayama, untuk sesi dialog.
"Saya berharap semua orang bisa menikmati film ini," kata Shunji Iwai seperti disadur oleh penerjemah.
Dalam kesempatan itu, ia juga mejelaskan tentang proses syuting dan penggambaran karakter utama dalam film yang berhasil mencetak sukses besar di Asia tersebut.
Sementara, aktris Miho Nakayama menuturkan awalnya ia sedikit khawatir apakah bisa memerankan dua karakter berbeda, sebagai Hiroko Watanabe dan Itsuki Fujii.
Namun, dengan arahan Shunji Iwai, ia pun bisa membawakannya dengan baik.
Iwai memulai karirnya sebagai sutradara pada 1988 untuk proyek komersial, video musik, dan drama televisi. Ia dikenal dengan gaya sinematik yang khas.
"Fireworks, Should We See it from The Side or the Bottom?" adalah karya awalnya yang monumental, membawanya meraih "Directors Guild of Japan News Directors Award.
Sementara, "Love Letter" adalah film panjang pertamanya dan berhasil memenangi banyak penghargaan di festival-festival dan menjadi hit
"Japan Now" adalah satu program di TIFF yang menampilkan film-film terpilih dari seorang sutradara yang menggambarkan keunikan budaya dan keberagaman sinema di Jepang.
Pewarta: Heppy Ratna Sari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: