Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dan Fahri Hamzah mengaku akan ikut menggelar aksi massa bersama ormas-ormas Islam di depan Istana Negara pada 4 November mendatang.

"4 November, saya insya Allah bersedia ikut, saudara Fahri juga, sebagai bentuk solidaritas bahwa kita bersama rakyat, menegakkan konstitusi sesuai pasal 27 ayat 1," ujar Fadli di Jakarta, Jumat.

Aksi yang dimulai dari Masjid Istiqlal dan berakhir di istana itu bertujuan mendorong penegak hukum dan Presiden Jokowi menuntaskan kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok.

"Saya sependapat ini seharusnya pihak kepolisian memproses ini tanpa pandang bulu. Kalau tidak akan terjadi pembangkangan massal. Kita tidak ingin itu terjadi. Cara penyelesaian paling beradab adalah melalui hukum," ancam Fadli yang tahun lalu pernah bertemu dengan calon presiden Amerika Serikat (waktu itu masih bakal calon presiden) Donald Trump yang dalam kampanyenya akan melarang imigran muslim dari seluruh dunia masuk Amerika Serikat. Trump juga membuat marah sekutu-sekutu muslim utama AS di Timur Tengah, seperti Arab Saudi.

Salah satu perwakilan ormas Islam, Rizieq Shihab menegaskan aksi massa pekan depan murni bukan bermaksud menciptakan kerusuhan.

"Aksi bela Islam, yang akan diselenggarakan 4 November merupakan jihad konstitusional, bukan aksi antichina, SARA. Bukan aksi politik Pilkada. Tetapi aksi penegakkan hukum. Tidak benar berita yang beredar kalau aksi merencanakan keos atau kerusahan," kata dia dalam kesempatan berbeda.

Sebelumnya, video Ahok berbicara kepada warga Kepulauan Seribu yang mengutip ayat Alquran viral di media sosial. Ahok sendiri telah dua kali meminta maaf atas pernyataan yang menurut beberapa kalangan Islam sendiri sebenarnya tidak diniatkan untuk menghina Islam.