Bandung (ANTARA News) - Didirikan sejak Mei 2016, Institut Otomotif Indonesia (IOI) merumuskan tiga hal yang akan dilakukan untuk menggenjot industri otomotif dalam negeri hingga mampu melampaui Thailand dan Vietnam.

"Pertama meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) otomotif, kedua mengembangkan Industri Kecil Menengah (IKM) otomotif dan terakhir pengembangan kendaraan pedesaan," kata Presiden IOI I Made Dana Tangkas di Bandung, Jumat.

Made memaparkan, dalam meningkatkan kompetensi SDM bidang otomotif, IOI akan mengembangkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

Selain itu, IOI juga akan mengajukan dokumentasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang otomotif kepada Badan Nasional Sertifiasi Profesi (BNSP) pada 2017.

"Kita temukan benang merah, kalau mau mandiri di industri otomotif yaitu SDM nya harus kita pintarkan, keterampilannya ditingkatkan, tidak hanya soal produksi, tapi teknik hingga desain," ujar Made.

Selanjutnya, dalam mengembangkan IKM komponen otomotif, IOI akan melakukan kunjungan ke pusat IKM di Ceper, Klaten, Jawa Tengah, untuk kemudian merumuskan kapasitas dan kapabilitas IKM komponen otomotif di dalam negeri pada 2017.

"Pendataan apa yang sudah bisa kita produksi dan apa yang belum bisa diproduksi. Hal ini memang masih menjadi tantangan. Ini penting untuk melihat pohon industri otomotif kita," ungkap Made.

Terakhir, lanjut Made, IOI juga akan mengembangkan kendaraan pedesaan dengan melakukan studi kelaikan, membuat prototipe hingga memproduksinya.

Kendati belum disampaikan secara detil, Made mengatakan, pengembangan kendaraan pedesaan ini bisa menjadi cikal bakal kemajuan industri otomotif nasional.

"Nanti pada saatnya kami sampaikan. Tapi, kami serius menggarap ini," pungkasnya.