Jakarta (ANTARA News) - Keluarga Besar Pelajar Islam (KB PII) menilai bahwa bahaya laten komunisme, penyalahgunaan narkoba, dan maraknya lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) menjadi ancaman serius yang mengancam generasi muda dan masa depan bangsa Indonesia.

KB PII melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan bahwa penilaian itu berdasarkan kesimpulan diskusi majelis reboan KB PII yang menghadirkan pembicara budayawan Ridwan Saidi, mantan Danjen Koppasus Muchdi PR, dan Ketua Umum KB PII Pusat Nasrullah Larada pada Rabu (26/10) malam.

Disebutkan bahwa untuk menghadapi masalah tersebut, bangsa Indonesia harus menyiapkan generasi muda dengan pondasi yang kuat dengan nilai-nilai agama dan budaya asli bangsa. Bahkan secara politik perlu dipikirkan untuk kembali kepada UUD 1945.

Menurut KB PII, bahaya laten komunisme secara faktual telah mengancam eksistensi bangsa Indonesia.

Demikian juga dengan peredaran narkoba dengan sasaran generasi muda serta budaya permisif yang melanda kalangan muda.

KB PII mengutip pernyataan Ridwan Saidi bahwa salah satu ancaman yang harus mendapat perhatian adalah gerakan LGBT. "LGBT menjadi pangkal dari kejahatan di masa depan," ucapnya.

Ia mengingatkan banyak pelaku kejahatan luar biasa (extra ordinary) dilakukan oleh pelaku LGBT.

Kaum LGBT menutupi kelemahan dengan melakukan aktivitas kekerasan sehingga dipandang gagah oleh masyarakat.

"Saya dapat keterangan dari dokter ahli forensik, pelaku kejahatan terorisme pun banyak yang terlibat LGBT," ungkap Ridwan.

Ia meyakini untuk menyelamatkan masa depan bangsa, hanya dapat dilakukan dengan kembali kepada jati diri dan tradisi budaya bangsa serta kembali kepada UUD 1945 yang asli agar tidak menari di atas gendang bangsa lain.

(T.B009)