Jakarta (ANTARA News) - Ditjen Industri Kecil Menengah (IKM) memberikan pelatihan tentang Industri Kecil Menengah kepada Negara Anggota Colombo Plan yang terdiri dari 19 negara.

Ke-19 peserta dari negara-negara anggota Colombo Plan tersebut antara lain Bhutan, Bangladesh, Fiji, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Pakistan, Papua Nugini, Malaysia, Laos, Thailand, Maldives dan Indonesia.

"Selama 5 (lima) hari para peserta akan diberikan materi tentang pengembangan IKM dari aspek seperti kebijakan IKM," kata Sekretaris Ditjen IKM Kementerian Perindustrian Roy Sianipar lewat siaran pers diterima di Jakarta, Kamis.

Selain itu, terdapat pula materi doal kerja sama dan akses pasar luar negeri, sentra industri kecil dan menengah, One Village One Product (OVOP), pemberdayaan IKM di Bali dan pembiayaan sektor IKM.

Peserta juga diajak melihat langsung dan berdiskusi dengan pelaku IKM unggulan di Bali mengenai pemberdayaan masyarakat dari komoditi Kopi, Cokelat, Produk Spa dan Keramik. Peserta juga berkesempatan untuk berkunjung ke Bali Creative Industry Centre (BCIC), yang merupakan salah satu Centre of Excellence di bawah binaan Kemenperin, untuk mengenal lebih dekat profil BCIC dan menggali perannya dalam pengembangan IKM.

Di akhir pelatihan, peserta diminta untuk membuat Action Plan atau rencana kegiatan untuk pemberdayaan IKM di negaranya masing-masing.

Kegiatan tersebut diselenggarakan Ditjen IKM Kemenperin bersama dengan Kementerian Sekretariat Negara dan Sekretariat Colombo Plan.

Acara yang digelar 24-28 Oktober di Hotel Ramada Bintang Bali Resort tersebut merupakan program Kerja Sama Teknik Selatan-selatan dan Triangular (KSST) bertajuk “Capacity Building Program on Enhancing the Development of Small and Medium Industry”.

Acara dibuka oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama, dan Sekretaris Ditjen IKM, Roy Sianipar, serta dihadiri oleh para Eselon II dan III dari kedua Kementerian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali dan para pelaku IKM.

Roy berharap, pelatihan ini dapat menjadi ajang tukar menukar pengalaman dan informasi mengenai industri kecil dan menengah sekaligus mempererat kerjasama dan membuka peluang pasar bagi IKM Indonesia ke negara-negara anggota Colombo Plan.