Nusa Dua (ANTARA News) - Ayah kandung Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, Moch Sidik, meniggal dunia pada hari Kamis di Semarang, bertepatan dengan perundingan tingkat menteri anggota Asosiasi Negara-Negara Pesisir Samudra Hindia di Nusa Dua (IORA).
Berita duka cita tersebut membuat sejumlah agenda sampingan pertemuan bilateral dengan sejumlah negara terpaksa dibatalkan. Retno rencananya akan menjamu delegasi dari India, Komoro, Bangladesh, Singapura, Uni Emirat Arab, dan Somalia.
Sementara itu agenda sidang umum antar delegasi masih tetap akan dilanjutkan dengan pimpinan pengganti Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Abdurrahman M. Fachir.
Menurut seorang sumber dari Kementerian Luar Negeri, agenda pertemuan bilateral di luar acara utama itu sedianya akan menjadi kesempatan bagi Retno menggalang dukungan bagi terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2018 mendatang.
Sebelumnya pada Rabu sore, Retno sempat bertemu dengan menteri luar negeri Sri Lanka dan mengungkapkan bahwa tanggapan mereka positif terhadap pencalonan diri Indonesia.
"Tanggapan pihak Sri Lanka positif," kata Retno pada saat itu tanpa menjelaskan apakah istilah "positif" yang digunakan bermakna dukungan.
Sesuai dengan aturan pemilihan, di mana 10 anggota Dewan Keamanan tidak tetap PBB dirotasikan di antara berbagai kawasan, Indonesia akan bersaing dengan Maladewa untuk memperebutkan satu kursi dari kawasan Asia Pasifik.
Pada pagi hari sebelum berita duka cita terdengar, Retno mengajak para delegasi negara-negara pesisir Samudra Hindia untuk berjalan santai sejauh dua kilometer ke wilayah semenanjung Nusa dan bahkan sempat menari poco-poco bersama Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop.
Ayahanda Menlu Retno meninggal
27 Oktober 2016 08:13 WIB
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (REUTERS/Stephane de Sakutin)
Pewarta: GM Nur Lintang Muhammad
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: