Jakarta (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo berpesan kepada pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono serta Banten Nata Irawan agar senantiasa menjalankan tugas utama menjaga pelaksanaan pilkada serentak tetap aman.

"Tugas utama menjaga pilkada serentak berjalan dengan aman untuk selalu koordinasi, konsultasi dengan forum pimpinan daerah," ujar Tjahjo di Jakarta, Rabu.

Tjahjo mengingatkan khusus plt Gubernur DKI Jakarta, dinamika pilkada DKI Jakarta menjadi barometer pilkada keseluruhan di Indonesia.

"Apalagi pemanasan para calon baik yang maju maupun persiapan siapa yang akan dimajukan sudah dilakukan sejak setahun lalu. Ini dinamika menarik untuk dicermati," jelas Tjahjo.

Sedangkan untuk Plt Gubernur Banten, Tjahjo berpesan agar memperhatikan indeks kerawanan pilkada yang dikirimkan ke Bawaslu.

"Berdasarkan indeks kerawanan pilkada Bawaslu dan deteksi dini jajaran intelijen, Banten diidentifikasikan sebagai daerah rawan pilkada dalam kategori tinggi selain Jakarta. Saya mohon peran Bawaslu ditigkat provinsi dan panwaslu di tingkat kabupaten/kota serta seluruh pihak terkait melaksanakan amanat undang-undang," jelas dia.

Tjahjo meminta Plt gubernur dapat terus berkomunikasi dengan Forum Pimpinan Daerah, aparat terkait dan tokoh masyarakat, agar pelaksanaan pilkada berjalan demokratis di mana hak politik masyarakat dapat dilaksanakan dengan baik.

Pada Rabu hari ini Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo secara resmi melantik pejabat pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta dan Banten di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.

Mereka yang dilantik antara lain Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Soni Sumarsono sebagai pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta dan Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendagri Nata Irawan sebagai plt Gubernur Banten.

Soni Sumarsono dan Nata Irawan dilantik sebagai Plt karena Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Gubernur Banten Rano Karno akan menjalani cuti kampanye pemilihan kepala daerah serentak 2017.

Pelaksana tugas Gubernur akan menjabat selama masa kampanye 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017.