Bonus Olimpiade-Paralimpik cair 2 November
Peraih Medali Olimpiade RIO 2016 Peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 cabang bulu tangkis Ganda Campuran Tontowi Ahmad (ketiga kiri), Liliyana Natsir (ketiga kanan), peraih medali perak cabang angkat besi Sri Wahyuni (kanan) dan Eko Yuli Irawan (kiri), Ketua PBSI Gita Wirjawan (tengah), Ketua Kontingen Olah Raga Indonesia Raja Sapta Oktohari (kedua kanan), serta Ketua Umum PABBSI Rosan Perkasa Roeslani (kedua kiri) menunjukkan medali seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (24/8/2016). Presiden mengapresiasi perolehan medali satu emas dan dua perak dari cabang bulu tangkis dan angkat besi dalam Olimpiade Rio 2016 Brasil, serta berpesan agar Kemenpora meningkatkan prestasi terutama untuk cabang olahraga yang berpotensi memperoleh medali dalam kejuaraan internasional. (ANTARA/Yudhi Mahatma) ()
"Kami pastikan bonus bagi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan kawan-kawan beserta dengan pelatih akan diberikan pada 2 November," kata Menpora Imam Nahrawi di sela pemaparan persiapan Hari Sumpah Pemuda ke-88 di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, bonus yang diberikan kepada atlet peraih medali ini sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah sebelumnya. Bahkan, para atlet tidak perlu membayar pajak sehingga bonus yang diterima dalam keadaan utuh karena pajak ditanggung oleh pemerintah.
Bonus tertinggi bakal diterima pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang pada kejuaraan multi event paling bergengsi ini meraih medali emas sektor ganda campuran bulu tangkis. Masing-masing bakal mendapatkan bonus Rp5 miliar.
"Kami akan membuktikan jika pemerintah tidak hanya janji. Tapi betul-betul kami realisasikan. Mereka bakal menerima utuh," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.
Selain pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, atlet yang berhak mendapatkan bonus adalah Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni. Kedua atlet tersebut merupakan peraih perak dari cabang olahraga angkat besi. Masing-masing bakal mendapatkan bonus Rp2 miliar.
Satu lagi atlet yang berhak mendapatkan bonus adalah Ni Nengah Widiasih. Atlet asal Bali ini sukses meraih medali perunggu pada cabang olahraga angkat berat Paralimpik 2016 dan berhak mendapatkan bonus Rp1 miliar. Dengan nilai tersebut dipastikan pemerintah tidak membedakan antara atlet olimpiade dan paralimpik.
"Bonus untuk pelatih juga akan diberikan bersamaan dengan atlet. Untuk besarannya disesuaikan dengan aturan yang telah ada," kata pria kelahiran Bangkalan, Madura itu.
Bonus yang diberikan kepada atlet peraih medali baik olimpiade maupun paralimpik bisa dikatakan sebuah rekor karena sebelumnya belum pernah nilainya sebesar saat ini. Hal tersebut menunjukkan jika pemerintah sangat mengapresiasi perjuangan atlet dikancah internasional.
Kedepan, Menpora berharap bonus yang diberikan bisa memacu semangat banyak atlet untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya sehingga mampu mengharumkan nama bangsa seperti yang dilakukan Tontowi/Liliyana dan kawan-kawan.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016