Doral, Florida (ANTARA News) - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump menyebut rencana calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton untuk Suriah akan "mengantarkan kepada Perang Dunia Ketiga" karena rencana itu berpotensi menciptakan konflik terbuka dengan Rusia yang memiliki persenjataan nuklir.

Dalam wawancara eksklusif dengan Reuters yang umumnya membahas kebijakan luar negeri, Trump mengatakan mengalahkan ISIS adalah prioritas paling tingginya ketimbang membujuk Presiden Suriah Bashar al-Assad mundur, padahal ini adalah tujuan jangka panjang AS.

Trump mempertanyakan bagaimana Clinton bernegosiasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin setelah memburuk-burukkan Putin; menyalahkan Presiden Barack Obama atas memburuknya hubungan AS dengan Filipina di bawah Presiden Rodrigo Duterte; meratapi Republik yang tidak kompak mendukungnya, dan mengatakan bahwa dia akan lebih mudah memenangkan Pemilu jika para pemimpin Republik mendukung dia.

"Jika kami punya kesatuan dalam partai, maka kami tidak akan kalah pada Pemilu ini terhadap Hillary Clinton," kata dia.

Dalam soal Perang Suriah, Trump menyatakan Hillary akan menjerumuskan AS ke dalam perang dunia yang posturnya lebih agresif.

Hillary belum ini menyerukan penguatan zona larangan terbang dan zona aman di Suriah demi melindungi wargas sipil. Para analis mengkhawatirkan bahwa melindungi zona-zona aman ini akan membawa AS kepada konflik langsung dengan jet tempur-jet tempur Rusia.

"Yang mesti kita lakukan adalah fokus kepada ISIS. Kita seharusnya tidak fokus kepada Suriah. Anda akan berakhir pada Perang Dunia Ketiga menyangkut Suriah jika kita mendengarkan Hillary Clinton," kata Trump di resort golfnya Trump National Doral.

"Kita tidak lagi memerangi Suriah," kata dia.

Mengomentari omongan Trump ini, kubu Hillary Clinton balas mengkritik dengan mengutipkan kalimat para pakar keamanan nasional baik dari Republik dan Demokrat yang menyebut Trump tidak layak menjadi panglima tertinggi.

"Sekali lagi, dia membeo terhadap apa yang diomongkan Putin dan bermain-main dengan ketakutan warga Amerika, menolak menjabarkan rencananya sendiri mengenai bagaimana mengalahkan ISIS atau mengatasi derita kemanusiaan di Suriah," kata juru bicara Hillary, Jesse Lehrich.

Trump juga berkata Assa kini jauh lebih kuat dibandingkan tiga tahun silam dan menyatakan menumbangkan Assad tidak lebih penting ketimbang mengalahkan ISIS.

"Bagi saya, Assad itu (prioritas kedua) setelah ISIS," kata Trump.