Padang (ANTARA News) - Hujan deras disertai angin cukup ekstrem melanda Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Selasa siang menyebabkan aktivitas warga terutama di jalan raya menjadi terhambat.
"Hujan dan angin cukup ekstrem ini diperkirakan akan terjadi hingga pukul 19.00 WIB," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping Padangpariaman Budi Samiadji saat dikonfirmasi dari Padang, Selasa.
Menurut dia kecepatan angin yang berhembus mencapai 28 knot atau 52 kilometer per jam sehingga dinilai cukup ekstrem namun belum masuk kategori badai.
"Kalau badai kecepatannya di atas 100 kilometer per jam," ujarnya.
Ia mengatakan hujan dan angin kencang tersebut merata di pesisir pantai barat meliputi Padang dan Pesisir Selatan.
Namun ia memastikan kondisi tersebut masih dalam batas normal karena pada Oktober curah hujan cukup tinggi seiring masuknya musim hujan.
Kepada warga ia mengingatkan untuk tetap waspada terutama yang berada di jalan raya mengantisipasi pohon tumbang atau baliho yang jatuh akibat embusan angin kencang.
Berdasarkan pantauan angin kencang yang berembus menyebabkan pepohonan di jalan utama di kota Padang daun-daunnya berguguran.
Embusan angin yang cukup kencang tersebut juga membuat sejumlah warga khawatir untuk bepergian ke luar rumah.
Salah seorang warga Padang, Putri mengatakan angin yang berembus saat ini cukup kencang sehingga ketika mengendarai motor di jalan membuat oleng dan mengganggu keseimbangan.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Nasridal Patria mengatakan 23 kecamatan pada lima kabupaten dan kota di provinsi itu rawan banjir bandang dan longsor sehingga masyarakat itu diimbau waspada saat hujan turun .
"Sumbar merupakan satu dari delapan provinsi rawan banjir bandang dan longsor sesuai pemetaan Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Kementerian ESDM," katanya.
Hujan dan angin landa kota Padang
25 Oktober 2016 15:29 WIB
ilustrasi - hujan deras (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: