Kendari, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Ratusan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia Sulawesi Tenggara menggelar unjuk rasa di Kendari, Senin, menolak program Dokter Layanan primer (DLP), yang terkesan dipaksakan Kementerian Kesehatan.

Ketua IDI Sulawesi Tenggara, dr Junuda Raf, saat memberikan orasi, di Kendari, Senin, menyatakan, program DLP akan memberatkan calon dokter dan merendahkan serta meragukan kompetensi dokter yang selama ini telah melayani masyarakat di layanan primer, padahal para dokter saat ini juga sudah melalui proses uji kompetensi untuk sertifikasi.

Jika program regulasi Dokter Layanan Primer terlaksana, kata dia, dokter nanti diwajibkan kembali mengikuti uji kompetensi dengan biaya cukup mahal untuk mendapatkan atau berstatus DLP dan dapat berpraktik di masyarakat.

Para dokter tersebut juga membentangkan poster penolakan konsep pendidikan Dokter Layanan Primer dengan cara longmarch dari Alunalun Kendari menuju kantor DPRD Sultra untuk menyampaikan aspirasi tersebut.

Dalam barisan dokter tersebut terdapat kepala Rumah Sakit Jiwa Kendari, dr Rasak, Staf Ahli pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, dr Ridwan, dan dokter- dokter senior lainnya yang tergabung IDI Sulawesi Tenggara.