Jenazah TKI dari Hongkong tiba di Kupang
23 Oktober 2016 19:17 WIB
Keluarga korban Tenaga Kerja Indonesia (TKI) berdoa bersama usai menerima kedatangan jenazah Aprilia di Bandara El Tari setelah diterbangkan dari Hongkong di Kupang, NTT, Minggu (23/10/2016). Aprilia meninggal di Hongkong diduga karena menderita sakit setelah masa kerjanya di kota Hongkong dinyatakan selesai. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)
Kupang (ANTARA News) - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Apriati Raja Haba (29) yang meninggal di Hongkong, tiba di Bandara El Tari Kupang, Minggu sore.
"Apriati meninggal di Hongkong setelah dinyatakan menderita sakit sejak empat bulan terakhir," kata Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) NTT, Siwa kepada wartawan di Kupang.
Pascameninggal, Siwa mengatakan teman dekat dari Apriati langsung menghubungi keluarga Apriati, kemudian mereka (keluarga Apriati) langsung menghubungi pihak BP3TKI untuk mengurus kepulangan jenazah yang bersangkutan.
Semua urusan keberangkatan lanjut Siwa, seperti biaya perjalanan, mulai dari Hongkong hingga ke pesawat lalu ke Kupang serta mobil jenazah di biayai oleh BP3TKI.
Pantauan Antara, "puluhan keluarga dari Apriati memadati cargo Bandara El Tari Kupang untuk menjemput jenazah dari Apriati yang tiba dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
Siwa menambahkan, Apriati sendiri telah selesai masa kerjanya di Hongkong sebagai TKI legal sejak 2010, namun hingga akhir 2010 yang bersangkutan tidak pernah kembali lagi ke Indonesia.
"Apriati meninggal di Hongkong setelah dinyatakan menderita sakit sejak empat bulan terakhir," kata Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) NTT, Siwa kepada wartawan di Kupang.
Pascameninggal, Siwa mengatakan teman dekat dari Apriati langsung menghubungi keluarga Apriati, kemudian mereka (keluarga Apriati) langsung menghubungi pihak BP3TKI untuk mengurus kepulangan jenazah yang bersangkutan.
Semua urusan keberangkatan lanjut Siwa, seperti biaya perjalanan, mulai dari Hongkong hingga ke pesawat lalu ke Kupang serta mobil jenazah di biayai oleh BP3TKI.
Pantauan Antara, "puluhan keluarga dari Apriati memadati cargo Bandara El Tari Kupang untuk menjemput jenazah dari Apriati yang tiba dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
Siwa menambahkan, Apriati sendiri telah selesai masa kerjanya di Hongkong sebagai TKI legal sejak 2010, namun hingga akhir 2010 yang bersangkutan tidak pernah kembali lagi ke Indonesia.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: