Dua napi terkena ledakan bom rakitan di LP Lhokseumawe
23 Oktober 2016 18:45 WIB
Petugas medis membawa napi Fauzi (30) pelaku yang juga korban peledakan bom di Lembaga Pemasyarakatan (LP) untuk menjalani perawatan di salah satu rumah sakit Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Minggu (23/10/2016). (ANTARA FOTO/Rahmad)
Lhokseumawe (ANTARA News) - Ledakan bom menguncang Lembaga Pemasyarakaatan (LP) Klas II / A Lhokseumawe, Provinsi Aceh, yang menghancurkan sebagian kecil pagarnya.
Dalam kejadian sekitar pukul 14.30 WIB tersebut, dua napi dilarikan ke rumah sakit, serta satu diantaranya kritis, akibat terkena ledakan bom tersebut.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman, mengatakan, kejadian tersebut sengaja dilakukan oleh napi yang ingin melarikan diri. Namun, pelakunya sendiri kritis akibat terkena dampak bom tersebut.
"Untuk sementara, bom tersebut sengaja diledakkan untuk melarikan diri. Akan tetapi, pelaku yang berinisial F, justeru kritis akibat ledakan tersebut dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan," ujar Kapolres.
Lanjutnya lagi, sedangkan satu napi lainnya yang juga menjadi korban dengan inisial T, hanya mengenai keningnya saja. Untuk korban dengan inisial dimaksud, masih dimintai keterangan terkait ledakan tersebut.
AKBP Hendri Budiman menambahkan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara dan sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi, pihaknya menyimpulkan, bahwa upaya peledakan dilakukan dari dalam dengan tujuan melarikan diri.
Dilokasi ditemukan, sejumlah barang bukti antara lain, bom rakitan yang belum meledak, serta beberapa barang bukti lainnya yang digunakan untuk merakit bom. Sedangkan untuk jenis bom itu sendiri, sifatnya Low Explosive
"Usai kejadian itu, kita langsung geledah kamar napi dan menemukan beberapa barang bukti lainnya dilokasi kejadian," terang Kapolres.
Mengenai tersangka pelaku pengeboman tersebut, yang juga merupakan napi LP Lhokseumawe, tersandung dengan kasus narkoba di Desa Ujong Pacu, Lhokseumawe.
Sementara itu, berdasarkan pantauan dan keterangan dari sejumlah pihak. kerusakan akibat ledakan tersebut di pagar LP tersebut, menyebabkan lubang yang tidak terlalu besar.
Bom rakitan itu sendiri, diletakkan didalam lobang pipa air minum, yang menghubungkan antara luar dan dalam Lapas. Serta dari dalam Lapas sendiri, lokasi tersebut merupakan area dapur Lapas. Sedangkan bom yang digunakan tersebut, dibalut dengan kaleng sarden dan ditemukan sisa kabel dan batre serta beberapa bahan lainnya.
Dalam kejadian sekitar pukul 14.30 WIB tersebut, dua napi dilarikan ke rumah sakit, serta satu diantaranya kritis, akibat terkena ledakan bom tersebut.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman, mengatakan, kejadian tersebut sengaja dilakukan oleh napi yang ingin melarikan diri. Namun, pelakunya sendiri kritis akibat terkena dampak bom tersebut.
"Untuk sementara, bom tersebut sengaja diledakkan untuk melarikan diri. Akan tetapi, pelaku yang berinisial F, justeru kritis akibat ledakan tersebut dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan," ujar Kapolres.
Lanjutnya lagi, sedangkan satu napi lainnya yang juga menjadi korban dengan inisial T, hanya mengenai keningnya saja. Untuk korban dengan inisial dimaksud, masih dimintai keterangan terkait ledakan tersebut.
AKBP Hendri Budiman menambahkan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara dan sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi, pihaknya menyimpulkan, bahwa upaya peledakan dilakukan dari dalam dengan tujuan melarikan diri.
Dilokasi ditemukan, sejumlah barang bukti antara lain, bom rakitan yang belum meledak, serta beberapa barang bukti lainnya yang digunakan untuk merakit bom. Sedangkan untuk jenis bom itu sendiri, sifatnya Low Explosive
"Usai kejadian itu, kita langsung geledah kamar napi dan menemukan beberapa barang bukti lainnya dilokasi kejadian," terang Kapolres.
Mengenai tersangka pelaku pengeboman tersebut, yang juga merupakan napi LP Lhokseumawe, tersandung dengan kasus narkoba di Desa Ujong Pacu, Lhokseumawe.
Sementara itu, berdasarkan pantauan dan keterangan dari sejumlah pihak. kerusakan akibat ledakan tersebut di pagar LP tersebut, menyebabkan lubang yang tidak terlalu besar.
Bom rakitan itu sendiri, diletakkan didalam lobang pipa air minum, yang menghubungkan antara luar dan dalam Lapas. Serta dari dalam Lapas sendiri, lokasi tersebut merupakan area dapur Lapas. Sedangkan bom yang digunakan tersebut, dibalut dengan kaleng sarden dan ditemukan sisa kabel dan batre serta beberapa bahan lainnya.
Pewarta: Mukhlis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: