Sanggau (ANTARA News) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menilai Kalimantan Barat (Kalbar) yang saat ini surplus beras sudah selayaknya melakukan ekspor ke Negeri Jiran Malaysia.
"Kalbar khususnya daerah Entikong mau ekspor beras itu dekat. Lempar saja sudah ekspor. Berbeda dengan negara lainnya untuk ekspor ke Malaysia butuh waktu," ujarnya usai menanam padi hazton di Sanggau.
Apalagi, menurut dia, peluang ekspor ke Malaysia sangat besar karena dari kebutuhan berasnya 2,5 juta ton per tahun yang sejuta ton mereka impor dari Pakistan, Thailand dan lainnya.
"Lebih baik kita saja yang ekspor. Kan kita dekat. Apalagi, saya dengar di Sanggau ada dua jenis beras yang diminati negara tentangga, yakni beras merah pelawang dan raja uncak," katanya.
Ia mengatakan tinggal saat ini bagaimana dua jenis beras itu dikembangkan dengan teknis hazton agar produktivitas tinggi.
"Saya dorong juga dalam pengelolahannya dengan pertanian organik sebab harganya akan lebih mahal 10 kali lipat," katanya.
Ia memaparkan mengapa saat ini pemerintah peduli perbatasan dan pangan lantaran hal itu sudah sesuai sembilan tujuan (Nawacita) Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres M. Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
"Pak Jokowi ingin membangun negara ini dari pinggiran, termasuk di daerah perbatasan ini. Kita dari kementerian akan mendorong dan mendukung kebutuhan masyarakat di sini," demikian Amran Sulaiman.
Mentan Amran: Kalbar layak ekspor beras ke Malaysia
23 Oktober 2016 06:30 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. (ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa)
Pewarta: Dedi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016
Tags: