PEPARNAS - Penyulut api kaldron raih emas ketiganya
21 Oktober 2016 20:21 WIB
Atlet difabel panahan Joko Budi Wibowo (kiri) digendong atlet difabel atletik Deden Komarudin menyulut api kaldron yang menandai pembukaan Peparnas XV 2016 di Stadion Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/10/2016). Perhelatan olahraga untuk atlet difabel itu resmi dibuka dan akan digelar dari 15 hingga 25 Oktober 2016 dengan diikuti 1.983 atlet dari 30 provinsi serta memperebutkan 605 medali emas dari 13 cabang olahraga yang dipertandingkan. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Bandung (ANTARA News) - Atlet penyulut kaldron Peparnas 2016, Deden Komarudin dari Jawa Barat meraih emas ketiganya dari nomor lempar lembing klasifikasi T/F11 putra (tuna netra) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung, Jumat.
"Saya senang bisa melakukan lemparan maksimal pagi ini," kata Deden Komarudin.
Sebelumnya, ayah tiga anak ini meraih medali emas pada nomor tolak peluru dan lempar cakram yang diraihnya beberapa hari sebelumnya.
Deden yang ditargetkan meraih emas nomor itu menuntaskan tugasnya dengan baik setelah melakukan lemparan sejauh 34,150 meter. Medali perak dan perunggu diraih atlet Bali dan Papua.
Lelaki berambut ikal itu merupakan atlet Jabar yang bertugas menggendong Joko Budi Wibowo yang bertugas menyulut kaldron Peparnas 2016 Jabar. Saat itu, Deden menggendong Joko menaiki tangga demi tangga di bawah komando dari Joko yang akhirnya menyelesaikan tugasnya menyulut kaldron yang apinya saat ini masih menyala di Stadion Siliwangi Kota Bandung.
"Terima kasih atas semua dukungan dari para pelatih dan keluarga. Saya merasa bangga dan bersyukur," kata Deden.
Menurut Deden, ia berharap perolehan medali emas yang diraihnya pada ajang Peparnas ini menjadi bekal hidupnya. Bonus uang akan diterimanya akan dihgunakan untuk modal usaha dan tetap berlatih untuk mengikuti berbagai event olahraga yang lebih besar lagi.
"Rencananya akan membuka usaha makanan, dan juga kos-kosan," katanya.
Dengan emas nomor lempar lembing kategori F11 tersebut, maka ia menobatkan sebagai atlet terkuat pada nomor lempar dengan perolehan tiga medali emas. Ia masuk kepada deretan atlet penyumpang emas cukup produktif bagi Jabar.
"Saya senang bisa melakukan lemparan maksimal pagi ini," kata Deden Komarudin.
Sebelumnya, ayah tiga anak ini meraih medali emas pada nomor tolak peluru dan lempar cakram yang diraihnya beberapa hari sebelumnya.
Deden yang ditargetkan meraih emas nomor itu menuntaskan tugasnya dengan baik setelah melakukan lemparan sejauh 34,150 meter. Medali perak dan perunggu diraih atlet Bali dan Papua.
Lelaki berambut ikal itu merupakan atlet Jabar yang bertugas menggendong Joko Budi Wibowo yang bertugas menyulut kaldron Peparnas 2016 Jabar. Saat itu, Deden menggendong Joko menaiki tangga demi tangga di bawah komando dari Joko yang akhirnya menyelesaikan tugasnya menyulut kaldron yang apinya saat ini masih menyala di Stadion Siliwangi Kota Bandung.
"Terima kasih atas semua dukungan dari para pelatih dan keluarga. Saya merasa bangga dan bersyukur," kata Deden.
Menurut Deden, ia berharap perolehan medali emas yang diraihnya pada ajang Peparnas ini menjadi bekal hidupnya. Bonus uang akan diterimanya akan dihgunakan untuk modal usaha dan tetap berlatih untuk mengikuti berbagai event olahraga yang lebih besar lagi.
"Rencananya akan membuka usaha makanan, dan juga kos-kosan," katanya.
Dengan emas nomor lempar lembing kategori F11 tersebut, maka ia menobatkan sebagai atlet terkuat pada nomor lempar dengan perolehan tiga medali emas. Ia masuk kepada deretan atlet penyumpang emas cukup produktif bagi Jabar.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: