Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memacu peran penelitian dan pengembangan (litbang) berbasis produk karet sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan petani karet di dalam negeri, seperti di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

"Oleh karena itu, diperlukan kesepakatan yang sinergis dan komitmen kuat,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Haris Munandar lewat siaran pers di Jakarta, Jumat.

Untuk mewujudkannua, Kepala BPPI Kemenperin Haris Munandar dan Bupati Muara Enim Muzakir Sai Sohar menandatangani Nota Kesepahaman atau MoU tentang Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan Teknologi Industri Hilir.

“MoU ini sebagai payung utama perjanjian kerja sama yang lebih detail dan bersifat teknis dengan seluruh Balai Besar maupun Baristand di bawah naungan BPPI Kemenperin, khususnya dengan Baristand Industri Palembang,” ujar Haris.

Dengan demikian, Baristand Industri Palembang berperan sebagai penyedia teknologi dan inovasi yang memberikan konsultansi kepada calon IKM mulai dari teknologi proses pembuatan barang karet baik melalui transfer teknologi dan pengaturan mesin produksi vulkanisat karet maupun barang karet lainnya.

Selain itu, melaksanakan pelatihan proses produksi untuk pemenuhan barang karet sesuai mutu Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Baristand Industri Palembang juga akan siap membantu untuk merintis jejaring kelembagaan dalam upaya penciptaan wirausaha mandiri dan teknik pemasaran yang bekerjasama dengan dinas terkait lainnya di Kabupaten Muara Enim,” tutur Haris.

Selama ini, lanjut Haris, Baristand Industri Palembang merupakan satu-satunya balai penelitian dan pengembangan di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya yang mempunyai kegiatan utama litbang di bidang teknologi proses produksi barang karet.

“Beberapa hasil litbangyasa dari Baristand Industri Palembang, di antaranya karet otomotif, aspal berkaret, karet untuk bahan bangunan, karet untuk alat kesehatan, ban vulkanisir dan lain-lain,” ungkapnya.

Prototipe produk-produk tersebut terbukti mempunyai kualitas produk yang sesuai SNI dengan biaya produksi yang bersaing.

Bahkan, Baristand Industri Palembang juga sudah melakukan kontrak kerja sama dengan beberapa perusahaan, lembaga litbang lain, perguruan tinggi, maupun pemerintah daerah lain untuk bersinergi dalam penumbuh kembangan IKM berbasis karet alam.

“Misalnya kerja sama dengan perusahaan alat-alat kesehatan, solid tyre, crumb rubber, Universitas Sriwijaya, Politeknik Jambi, Dinas Perindustrian Perdagangan beberapa Kabupaten, Dinas Perkebunan beberapa Kabupaten, Perguruan Tinggi Swasta yang lain dan juga Lembaga Litbang Daerah maupun kementerian lainnya,” sebut Haris.