Moskow (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Rusia menyatakan Moskow memperpanjang sehari lagi "jeda kemanusiaan" di Aleppo, Suriah, yang dijadwalkan berakhir pukul 16.00 GMT.

Atas perintah Presiden Vladimir Putin, "keputusan telah diambil untuk memperpanjang 'jeda kemanusiaan' selama 24 jam," kata Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dalam satu pernyataan Kamis (20/10), menambahkan otoritas Suriah telah menyetujui perpanjangan tersebut.

Shoigu tidak menyebut pasti kapan perpanjangan gencatan senjata itu akan berakhir.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelumnya menyatakan menerima janji dari Moskow untuk memperpanjang gencatan senjata hingga Sabtu.

Rusia, yang menghadapi kritik Barat karena melancarkan serangan brutal di Aleppo, menyatakan pekan ini pasukannya dan pasukan rezim Suriah sejenak akan menghentikan serangan di Aleppo pada Kamis.

Moskow menyatakan pada Selasa bahwa pesawat-pesawat tempur Rusia dan Suriah telah berhenti melancarkan serangan ke Aleppo untuk membuka jalan bagi jeda kemanusiaan.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan gencatan senjata akan memungkinkan warga sipil dan pemberontak bersenjata meninggalkan bagian timur kota yang dikuasai pemberontak melalui enam koridor.

Setelah melakukan dialog mengenai Suriah dengan pemimpin Prancis dan Jerman, Presiden Putin mengatakan pada Kamis bahwa Rusia berniat memperpanjang gencatan senjata di Aleppo "selama mungkin".

PBB berharap bisa melakukan evakuasi medis pertama dari Aleppo pada Jumat, setelah mendapat izin dari semua pihak yang berperang dan janji Rusia untuk memperpanjang gencatan senjata sampai Sabtu menurut warta kantor berita AFP.(ab/)