Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, menyebutkan, Presiden Joko Widodo sudah menerima laporan penyerangan kepada polisi oleh seseorang yang diduga mempunyai keterkaitan dengan kelompok radikal, di Kabupaten Tangerang, Banten.

"Tadi Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian, melaporkan bahwa memang ada seseorang yang diduga mempunyai keterkaitan dengan kelompok radikal," kata Anung, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

Ia menyebutkan, pihak polisi saat ini sedang mendalami kasus itu termasuk kemungkinan keterkaitan penyerang itu dengan kelompok radikal.

"Yang bersangkutan melakukan penyerangan kepada polisi tapi akhirnya tertembak, sedang didalami apakah yang bersangkutan kelompok atau individu atau simpatisan perorangan, nanti Kapolri yang akan menyampaikan," kata Anung.

Sebelumnya terdapat tiga polisi menjadi korban penusukan orang tak dikenal di kawasan Sekolah Pendidikan Yuppentek Cikokol, Kota Tangerang, Banten.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono, mengatakan, ketiga polisi itu adalah Kepala Polsek Tangerang Kota, Komisaris Polisi Efendi, yang luka tusuk di jantung dan dirujuk ke RS Siloam.

Kepala Unit Pengendalian Massa Polres Metro Tangerang Kota, Inspektur Satu Polisi Bambang Haryadi, dengan luka di bagian dada sebelah kiri dan punggung kiri. Kini sudah dibawa ke RSUD Tangerang.

Terakhir anggota Satuan Lalu-lintas Polsek Benteng, Tangerang Kota, Brigadir Kepala Polisi Sukardi, dengan luka di punggung kanan dan lengan kanan dan dibawa ke RSUD Tangerang.

Setiyono menyebutkan lokasi kejadian sudah diberi garis polisi dan dijaga ketat petugas polisi dari Polres Metro Tangerang Kota.

Penyerang, kata dia, melukai korban secara membabi-buta menggunakan golok.

Setelah ada polisi terluka, polisi yang lain kemudian melumpuhkan pelaku dengan menembak kakinya dan dia ditangkap.