Property Watch: 60 persen dana repatriasi amnesti pajak diinvestasikan ke properti
19 Oktober 2016 19:48 WIB
Pasar Properti Bakal Naik. Jajaran gedung bertingkat di kawasan Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (3/6/15). Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan pasar properti yang sedang melambat pada awal 2015 ini diperkirakan bakal segera naik kembali paling lambat akhir 2015 atau awal 2016. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerhati properti dari Property Watch Ali Tranghada memperkirakan sekitar 60 persen dana repatriasi dari program amnesti pajak akan diinvestasikan ke sektor properti.
"Masuknya dana repatriasi akan memberikan dorongan psikologis yang kuat kepada para investor untuk melakukan investasi di sektor properti," ujar Ali di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan properti menjadi prioritas karena sektor properti sebagai investasi jangka panjang akan menjadi sebuah pilihan utama dengan peningkatan nilai properti yang semakin bertumbuh.
Untuk wilayah Jakarta, dia mengatakan kawasan Kemang tetap menjadi primadona.
Banjir di sebagian wilayah Kemang tidak menyurutkan minat investor untuk memilih wilayah ini sebagai lahan garapannya.
"Seperti daerah lain di Jakarta yang juga terdampak banjir, Kelapa Gading, Kemang tetap memiliki potensi besar, baik untuk investor maupun untuk konsumen yang mencari tempat tinggal. Kemang tetap menjadi primadona."
Namun dia melihat perlu adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga agar Kemang tetap menjadi kawasan bersahabat bagi semua orang yang datang maupun tinggal di daerah yang dahulu bernama Kampung Kebon ini.
Kesadaran untuk menjaga kebersihan, ketertiban, dan keamanan; kesadaran untuk menaati segala aturan yang ada, termasuk tidak mendirikan bangunan di daerah terlarang dan tidak membuang sampah sembarangan.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan perlu dilakukan normalisasi Kali Krukut untuk mengantisipasi banjir-banjir berikutnya di kawasan elit itu.
Langkah Pemprov DKI berikutnya adalah melakukan pendataan sertifikat kepemilikan bangunan komersial di bantaran kali dan resapan air untuk kemudian ditertibkan. Pemprov DKI juga berencana tidak akan mengeluarkan izin untuk bangunan di kawasan yang seharusnya menjadi daerah tampungan air.
"Masuknya dana repatriasi akan memberikan dorongan psikologis yang kuat kepada para investor untuk melakukan investasi di sektor properti," ujar Ali di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan properti menjadi prioritas karena sektor properti sebagai investasi jangka panjang akan menjadi sebuah pilihan utama dengan peningkatan nilai properti yang semakin bertumbuh.
Untuk wilayah Jakarta, dia mengatakan kawasan Kemang tetap menjadi primadona.
Banjir di sebagian wilayah Kemang tidak menyurutkan minat investor untuk memilih wilayah ini sebagai lahan garapannya.
"Seperti daerah lain di Jakarta yang juga terdampak banjir, Kelapa Gading, Kemang tetap memiliki potensi besar, baik untuk investor maupun untuk konsumen yang mencari tempat tinggal. Kemang tetap menjadi primadona."
Namun dia melihat perlu adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga agar Kemang tetap menjadi kawasan bersahabat bagi semua orang yang datang maupun tinggal di daerah yang dahulu bernama Kampung Kebon ini.
Kesadaran untuk menjaga kebersihan, ketertiban, dan keamanan; kesadaran untuk menaati segala aturan yang ada, termasuk tidak mendirikan bangunan di daerah terlarang dan tidak membuang sampah sembarangan.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan perlu dilakukan normalisasi Kali Krukut untuk mengantisipasi banjir-banjir berikutnya di kawasan elit itu.
Langkah Pemprov DKI berikutnya adalah melakukan pendataan sertifikat kepemilikan bangunan komersial di bantaran kali dan resapan air untuk kemudian ditertibkan. Pemprov DKI juga berencana tidak akan mengeluarkan izin untuk bangunan di kawasan yang seharusnya menjadi daerah tampungan air.
Pewarta: Indriani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: