Semarang (ANTARA News) - Buah jeruk lokal asal Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur membanjiri tempat relokasi Pasar Johar Semarang dalam dua bulan terakhir.

"Ketersediaan buah itu bergantung pada musim panen. Buah lokal yang sekarang sedang banyak memang jeruk," kata salah seorang pedagang buah Sumanto, di tempat relokasi Pasar Johar, Semarang, Rabu.

Sumanto mengatakan, harga buah jeruk asal Banyuwangi saat ini berkisar antara Rp8.000-10.000/kilogram. Variasi harga tersebut bergantung pada perbedaan ukuran.

Ia juga menyatakan, kini jumlah jeruk lokal di pasar setempat lebih banyak dibandingkan jeruk impor karena berkurangnya jumlah pasokan yang biasanya berasal dari Tiongkok.

"Jeruk impor jenis sunkist dari Tiongkok sekarang belum musim. Kami perkirakan mungkin sekitar November," kata Sumanto.

Selain jeruk, Sumanto juga menjual buah lokal lainnya, seperti apel asal Kabupaten Malang, Jawa Timur.

"Untuk harga apel lokal juga bervariasi berdasarkan ukurannya mulai dari Rp10.000-15.000/kilogram," katanya.

Di Pasar Johar, saat ini ada dua jenis apel impor yang menyaingi jumlah penjualan apel lokal.

"Pembeli lebih suka apel fuji dari China atau apel merah asal Amerika Serikat karena rasa buahnya yang lebih manis," kata Sumanto.

Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang lainnya, Yasin. Ia mengatakan, meskipun harga jual buah impor kini relatif agak mahal, pembeli tetap menyukainya karena memiliki keunggulan lebih manis dari segi rasa.

Kendati demikian, dia menyatakan untuk sementara ini dirinya menjual buah lokal lebih banyak dibanding buah impor.

"Sekarang kami menjual beberapa buah lokal, antara lain, jeruk dari Banyuwangi, salak asal Banjarnegara, dan belimbing hasil produksi Blitar," kata Yasin.