Saham Tiongkok sedikit berubah karena data ekonomi stabil
19 Oktober 2016 16:25 WIB
Seorang investor berjalan melewati papan elektronik yang menunjukkan informasi saham di bursa saham di Beijing, Tiongkok, Selasa (17/11). Setelah performa kuat pada perdagangan pagi, saham Tiongkok kehilangan momentum dan berakhir datar pada hari Selasa saat tangkapan kecil menurun karena mengambil untung, merefleksikan bahwa sentimen pasar masih rapuh. (REUTERS/Li Sanxian)
Shanghai (ANTARA News) - Saham-saham Tiongkok berakhir dengan sedikit berubah pada Rabu, setelah data menunjukkan ekonomi Tiongkok stabil seperti yang diperkirakan.
Indeks saham-saham unggulan CSI300 turun tipis 0,2 persen menjadi ditutup pada 3.316,24 poin, sedangkan indeks komposit Shanghai berakhir datar di 3.084,72 poin.
Ada sedikit kejutan dari data produk domestik bruto (PDB) Tiongkok kuartal ketiga. Ekonomi tumbuh 6,7 persen dari setahun sebelumnya, stabil dari kuartal sebelumnya, karena meningkatnya
pengeluaran pemerintah dan "booming" properti diimbangi ekspor yang terus-menerus lemah.
"Dengan hasil dari data hari ini adalah bahwa kegiatan ekonomi tampak akan bertahan cukup baik, dengan beberapa tanda-tanda bahwa pelambatan baru akan segera terjadi," tulis Julian Evans-Pritchard, ekonom Tiongkok pada Capital Economics.
Namun, ia mengatakan, "karena dorongan dari kebijakan stimulus mulai luntur, mungkin di beberapa titik awal tahun depan, berlanjut menyeret struktural berarti ekonomi akan mulai melambat lagi."
Reformasi BUMN tetap tema investasi yang kuat, dengan investor terus fokus pada perusahaan-perusahaan kemungkinan diuntungkan dari reformasi struktur dan perusahaandan milik negara di Beijing.
Sebagian besar sektor pada dasarnya datar, dengan saham-saham infrastruktur memimpin keuntungan.
Indeks saham-saham unggulan CSI300 turun tipis 0,2 persen menjadi ditutup pada 3.316,24 poin, sedangkan indeks komposit Shanghai berakhir datar di 3.084,72 poin.
Ada sedikit kejutan dari data produk domestik bruto (PDB) Tiongkok kuartal ketiga. Ekonomi tumbuh 6,7 persen dari setahun sebelumnya, stabil dari kuartal sebelumnya, karena meningkatnya
pengeluaran pemerintah dan "booming" properti diimbangi ekspor yang terus-menerus lemah.
"Dengan hasil dari data hari ini adalah bahwa kegiatan ekonomi tampak akan bertahan cukup baik, dengan beberapa tanda-tanda bahwa pelambatan baru akan segera terjadi," tulis Julian Evans-Pritchard, ekonom Tiongkok pada Capital Economics.
Namun, ia mengatakan, "karena dorongan dari kebijakan stimulus mulai luntur, mungkin di beberapa titik awal tahun depan, berlanjut menyeret struktural berarti ekonomi akan mulai melambat lagi."
Reformasi BUMN tetap tema investasi yang kuat, dengan investor terus fokus pada perusahaan-perusahaan kemungkinan diuntungkan dari reformasi struktur dan perusahaandan milik negara di Beijing.
Sebagian besar sektor pada dasarnya datar, dengan saham-saham infrastruktur memimpin keuntungan.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: