Yogyakarta (ANTARA News) - Indonesia melalui PT Kereta Api Indonesia akan membantu operasional kereta api di Myanmar, yaitu mengirimkan gerbong kereta yang sudah tua namun masih layak digunakan.

"Indonesia memiliki sekitar 600 gerbong kereta yang sudah berusia lebih dari 20 tahun. Ini yang akan kami kirimkan ke Myanmar untuk membantu kereta api di sana," kata Direktur Logistik dan Pengembangan PT KAI Budi Noviantoro di sela ASEAN Railways CEOs Conference (ARCEO) ke-38 di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, PT KAI tidak serta merta mengirimkan gerbong kereta yang sudah tidak digunakan tersebut, tetapi akan melakukan rekondisi terlebih dulu terhadap gerbong yang akan dikirim agar bisa digunakan secara layak.

"Kami belum bisa memastikan waktunya. Namun kedua belah pihak terus mematangkan rencana ini. PT KAI pun sudah datang ke Myanmar untuk melihat secara langsung bagaimana kondisi di sana," katanya.

Budi mengatakan, moda transportasi kereta api di Myanmar belum berkembang dengan baik. Saat ini, kecepatan kereta api di Myanmar rata-rata adalah 30 kilometer per jam.

Jika gerbong bantuan dari Indonesia bisa digunakan di Myanmar, Budi berharap kecepatan kereta di Myanmar bisa ditingkatkan 100 persen menjadi sekitar 60 kilometer per jam.

Ia menyebut, bantuan ke Myanmar tersebut merupakan salah satu hasil jangka pendek dari pertemuan perusahaan operator kereta di Asia Tenggara (ARCEO) yang rutin digelar setiap tahun.

Konferensi yang diikuti perusahaan operator kereta di Asia Tenggara tersebut dilakukan untuk membahas berbagai hal di anataranya adalah tantangan, kesempatan dan potensi kerja sama antar perusahaan operator kereta api di ASEAN.