Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Nasdem, Ahmad Sahroni, meminta seluruh pihak untuk tidak membuat kontestasi pemilihan kepala daerah, khususnya di DKI Jakarta, sebagai ajang menyebarkan nuansa kebencian.

"Kampanye saja belum dimulai, namun nuansa kebencian sudah kita lihat dan dengar di mana-mana. Kita semua harus menjaga stabilitas selama Pilkada DKI Jakarta 2017," ujar Sahroni, di Jakarta, Senin.

Dia mengimbau agar semua pihak dapat menahan diri dalam menjalani tahapan kontestasi Pilkada DKI Jakarta ini serta menghindari kampanye yang menggunakan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

"Percayalah warga Jakarta adalah pemilih cerdas yang akan menyampaikan aspirasinya pada saat pemilihan nanti," ujar dia.

Sahroni mengaku khawatir dengan maraknya kampanye bernuansa SARA belakangan ini, karena dapat memicu perpecahan.

Dia berharap seluruh kontestan politik beserta relawan dapat lebih santun dan beretika dalam berkampanye.

Komisi Pemilihan Umum dalam Keputusan KPU Nomor: 123/Kpts/KPU/Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pilkada 2017 telah menegaskan larangan kampanye calon kepala daerah yang mempersoalkan dasar negara Pancasila dan pembukaan UUD 1945 serta menghina seseorang berdasarkan SARA.

"Karena itu, semua model kampanye bersifat provokatif harus dihindari. Hal ini penting agar kondisi keamanan di ibukota kondusif. Sebab mendekati ajang Pilkada DKI Jakarta 2017, situasi politik semakin memanas," jelas dia.