PEPARNAS - Wisma pecahkan rekor skor tenpin boling
17 Oktober 2016 17:50 WIB
Atlet Tenpin Bowling Jawa Barat Dede Siti Syaadah berpose dengan menunjukkan medali emasnya seusai bertanding pada nomor cabang tunanetra buta total (TPB 1) Peparnas XV di Siliwangi Bowling Center, Bandung, Jawa Barat, Minggu (16/10/2016). (ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Bandung (ANTARA News) - Atlet tenpin boling Jawa Tengah Wisma Wijayanto memecahkan skor tertinggi tenpin boling pada ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 Jabar yang digelar di Siliwangi Boling Center Kota Bandung, Senin.
Dengan hasil itu, Wisma meraih medali emas nomor single TPB8 (tuna daksa kursi roda) dengan point 816, atau menjadi rekor tertinggi sekaligus memecahkan rekor point sebelumnya 792.
Medali perak nomor itu diraih oleh peboling Adi Sucipto dari Riau dengan 811 dan Mulyadi (Riau) 803.
Sukses atlet Jateng itu sudah diprediksi, pasalnya ia juga merupakan atlet peraih medali emas pada Peparnas 2012 di Riau.
"Permainan saya sempat turun pada game ke-5 karena saya terpengaruh kiri-kanan. Tapi game terakhir saya harus bangkit dan bersyukur bisa sekaligus memcahkan skor tertinggi," katanya.
Sementara pada nomor sama di bagian putri, atlet Jateng lainnya Rohayati juga mendulang emas sehingga keduanya mampu mengawinkan emas bagi kontingen tetangga Jawa Barat itu.
Rohayati meriah total 823 point, atau tertinggi pada laga itu. Medali perak single putri TPB 8 direbut Katrina (Kaltim) 748 dan perunggu diraih Desimang Masinta (Riau) dengan 734.
Uniknya, perjuangan Rohayati meraih emas dilakukannya seorang diri, padahal kontingen lainnya seperti Kaltim, Jabar, Riau dan DKI Jakarta masing-masing menurunkan dua atlet pada nomor itu.
Ia mengaku seperti mimpi meraih medali emas, karena ia merupakan atlet pendatang baru di boling. Selain itu ia juga berhasil lepas dari kepungan atlet daerah lainnya yang rata-rata turun dengan dua atlet.
"Serasa mimpi, tapi bersyukur karena bisa meriah hasil terbaik hari ini," kata Rohayati menambahkan.
Dengan hasil itu, Wisma meraih medali emas nomor single TPB8 (tuna daksa kursi roda) dengan point 816, atau menjadi rekor tertinggi sekaligus memecahkan rekor point sebelumnya 792.
Medali perak nomor itu diraih oleh peboling Adi Sucipto dari Riau dengan 811 dan Mulyadi (Riau) 803.
Sukses atlet Jateng itu sudah diprediksi, pasalnya ia juga merupakan atlet peraih medali emas pada Peparnas 2012 di Riau.
"Permainan saya sempat turun pada game ke-5 karena saya terpengaruh kiri-kanan. Tapi game terakhir saya harus bangkit dan bersyukur bisa sekaligus memcahkan skor tertinggi," katanya.
Sementara pada nomor sama di bagian putri, atlet Jateng lainnya Rohayati juga mendulang emas sehingga keduanya mampu mengawinkan emas bagi kontingen tetangga Jawa Barat itu.
Rohayati meriah total 823 point, atau tertinggi pada laga itu. Medali perak single putri TPB 8 direbut Katrina (Kaltim) 748 dan perunggu diraih Desimang Masinta (Riau) dengan 734.
Uniknya, perjuangan Rohayati meraih emas dilakukannya seorang diri, padahal kontingen lainnya seperti Kaltim, Jabar, Riau dan DKI Jakarta masing-masing menurunkan dua atlet pada nomor itu.
Ia mengaku seperti mimpi meraih medali emas, karena ia merupakan atlet pendatang baru di boling. Selain itu ia juga berhasil lepas dari kepungan atlet daerah lainnya yang rata-rata turun dengan dua atlet.
"Serasa mimpi, tapi bersyukur karena bisa meriah hasil terbaik hari ini," kata Rohayati menambahkan.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: