Speedboat terbakar di Halmahera Barat empat tewas
16 Oktober 2016 01:36 WIB
dokumentasi: Anggota polisi Ditpolair Polda Jatim bersiaga di sekitar KLM Anuggrah Indah di selat Madura, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (27/9/2016). Sebanyak empat Anak Buah Kapal (ABK) KLM Anuggrah Indah berhasil diselamatkan saat kapal tersebut mengalami pecah lambung yang diduga karena menabrak bangkai kapal di kawasan selat Madura. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Ternate (ANTARA News) - Empat orang penumpang tewas dan seorang bernama Junain hilang akibat speedboat Bintang Fajar GT6 tujuan Jailolo Halmahera Barat (Halbar) menuju Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), Sabtu (15/10), terbakar.
"Keempat penumpang yang meninggal yakni Rosalina Soamole (33 tahun) guru TK Pertiwi Gufasa, Nikolaus Tameti (56 tahun), Basri Rajaki (87 tahun) warga Ternate dan Yamin (40 tahun) warga Desa Susupu. Yamin bersama anaknya Junain yang hingga kini belum ditemukan," kata Kepala Seksi Keselamatan Lalulintas Laut Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate, Arifai di Ternate, Sabtu.
Dia mengatakan, speedboat Bintang Fajar tujuan Jailolo-Ternate itu terbakar saat keluar dari pelabuhan Jailolo sejauh sekitar 1 mil laut.
Kecelakaan speedboat atau kapal cepat mengalami kebakaran saat meninggalkan Pelabuhan Jailolo sekitar 1 mil. Penyebab kebakaran speedboat akibat percikan api dari mesin tempel.
Bahkan, api yang membesar itu langsung membakar speedboat Bintang Fajar di bagian belakang mesin tersebut, akibatnya puluhan penumpang langsung melompat ke laut untuk menyelamatkan diri dari kobaran api.
Dalam kejadian tersebut, tercatat ada 41 penumpang yang naik speedboat tersebut dan empat korban meninggal dunia dan yang selamat 43 orang ditambah tiga orang ABK Bintang Fajar dan salah seorang nakhoda bernama Husein.
Arifai mengakui, saat ini, pihaknya dibantu Basarnas tengah melakukan pencarian korban. Sedangkan korban yang selamat tengah menjalani pemeriksaan intensif di RSU Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat.
Sementara itu, Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba langsung meninjau dan melibat secara dekat penanganan medis terhadap para korban yang selamat saat menjalani pemeriksaan kesehatan secara intensif di RSU Jailolo Halmahera Barat.
"Keempat penumpang yang meninggal yakni Rosalina Soamole (33 tahun) guru TK Pertiwi Gufasa, Nikolaus Tameti (56 tahun), Basri Rajaki (87 tahun) warga Ternate dan Yamin (40 tahun) warga Desa Susupu. Yamin bersama anaknya Junain yang hingga kini belum ditemukan," kata Kepala Seksi Keselamatan Lalulintas Laut Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate, Arifai di Ternate, Sabtu.
Dia mengatakan, speedboat Bintang Fajar tujuan Jailolo-Ternate itu terbakar saat keluar dari pelabuhan Jailolo sejauh sekitar 1 mil laut.
Kecelakaan speedboat atau kapal cepat mengalami kebakaran saat meninggalkan Pelabuhan Jailolo sekitar 1 mil. Penyebab kebakaran speedboat akibat percikan api dari mesin tempel.
Bahkan, api yang membesar itu langsung membakar speedboat Bintang Fajar di bagian belakang mesin tersebut, akibatnya puluhan penumpang langsung melompat ke laut untuk menyelamatkan diri dari kobaran api.
Dalam kejadian tersebut, tercatat ada 41 penumpang yang naik speedboat tersebut dan empat korban meninggal dunia dan yang selamat 43 orang ditambah tiga orang ABK Bintang Fajar dan salah seorang nakhoda bernama Husein.
Arifai mengakui, saat ini, pihaknya dibantu Basarnas tengah melakukan pencarian korban. Sedangkan korban yang selamat tengah menjalani pemeriksaan intensif di RSU Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat.
Sementara itu, Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba langsung meninjau dan melibat secara dekat penanganan medis terhadap para korban yang selamat saat menjalani pemeriksaan kesehatan secara intensif di RSU Jailolo Halmahera Barat.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: