Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya (DPP Golkar) Setya Novanto menegaskan bahwa partai politik harus berkontribusi dalam pembangunan ekonomi dunia, terutama mendukung pembangunan infrastruktur.

"Pembangunan infrastruktur akan membuka daerah dari keterbelakangan atau yang terisolasi. Inilah awal dari bangkitnya perekonomian di daerah tersebut," catatnya dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu.

Hal itu dikatakan Setya Novanto saat menjadi pembicara bersama mantan Presiden Polandia, Bronislaw Komorowski, di Chongqing, Tiongkok, mengenai pentingnya peran partai politik dalam pembangunan ekonomi dunia.

Dalam pertemuan yang dihadiri 70 partai politik dari 50 negara itu, Partai Golkar menyampaikan pentingnya kerja sama dan pembangunan ekonomi dalam menumbuhkan kesejahteraan rakyat.

Novanto mengemukakan, pembangunan ekonomi ditekankan pada pembangunan infrastruktur, jika banyak infrastruktur yang dibangun, maka diharapkan sentra ekonomi baru akan tumbuh.

Dalam pertemuan tersebut, ia juga mengapresiasi program One Belt One Road (OBOR) Pemerintah Tiongkok yang merupakan Jalur Sutra abad 21.

Ia menilai OBOR yang menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur sangatlah relevan dengan pembangunan infrastruktur yang sedang digalakkan di Tanah Air oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya berharap agar Tiongkok dapat terus meningkatkan investasinya di Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur, manufaktur dan pariwisata," katanya.

Namun, ia pun menegaskan agar kepentingan nasional Indonesia tidak terganggu atas investasi Tiongkok.

"Saya menawarkan kerja sama dan dukungan dalam pembangunan infrastruktur. Hal ini sejalan dengan program pemerintahan Jokowi yang sedang fokus dalam pembangunan ekonomi, khususnya bidang infrastruktur," katanya.

Mantan Ketua DPR RI itu mengatakan, penting bagi Indonesia dan Tiongkok untuk membangun kemitraan strategis yang dapat memberikan kontribusi positif dalam hubungan kedua negara.

Pasa kesempatan itu, Partai Golkar menyampaikan pesan agar tenaga kerja Indonesia dilibatkan sebagai prioritas dalam pembangunan infrastruktur.

"Walau bagaimanapun kita tetap harus memprioritaskan anak bangsa sendiri," katanya.

Investor dari Tiongkok yang masuk juga jangan sampai menganggu kepentingan nasional Indonesia, demikian Setya Novanto.