Yogyakarta (ANTARA News) - Pertunjukan sendratari Ramayana yang disajikan grup Ramayana Ballet Purawisata (RBP) berhasil menarik perhatian sebanyak satu juta penonton, selama periode 40 tahun.

"Selama periode 1976 hingga 2016, yang menonton pertunjukan sendra tari RBP mencapai satu juta lebih penonton," kata Pimpinan sendra tari Ramayana RBP, Dahanan saat ditemui, di Yogyakarta, Sabtu.

Ia menjelaskan, sejak awal berdiri pada tahun 1976 hingga tahun 1990, secara rata-rata jumlah penonton sekitar 20 orang setiap harinya.

Selanjutnya, kata dia, sejak tahun 1991 hingga saat ini, jumlah penonton secara rata-rata mencapai 100 orang per hari.

Dengan demikian, jumlah penonton pertunjukan sendra tari Ramayana RBP selama 40 tahun mencapai 1.000.800 penonton.

"Dari total jumlah itu, sekitar 30 hingga 40 persen berasal dari luar negeri. Jadi kita bersyukur, sudah banyak wisatawan asing yang datang kemari untuk menyaksikan pertunjukan ini," ungkap dia.

Ia mengatakan, awal pembentukan sendratari Ramayana RBP itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan mendapatkan hiburan kebudayaan yang menarik di Yogyakarta.

Saat itu, kata dia, sudah ada sendratari Ramayana yang digelar di Candi Prambanan, namun pertunjukan itu hanya dilakukan setiap dua minggu sekali.

Jadi, katanya, bagi wisatawan yang tepat hadir saat jadwal pertunjukan itu, bisa menikmatinya, namun bagi yang tidak sesuai jadwal, maka mereka tidak bisa menikmatinya.

"Karena itu, kami ingin juga menjangkau mereka dengan mengadakan pertunjukan sendratari Ramayana setiap malam, agar semua wisatawan bisa menikmati pertunjukan sendra tari Ramayana ini," papar Dahanan.

Secara terpisah, Human Resources Manager (HRM) Mandira Baruga Purawisata (MBP), Nizar Fachri mengatakan, beberapa pejabat negara juga pernah menikmati pertunjukan sendra tari Ramayana RBP itu.

Di antaranya, kata dia, Wakil Presiden Jusuf Kalla, pengusaha nasional Aburizal Bakrie, putri Presiden ke-2 RI Soeharto, Titiek Soeharto, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, dan yang lainnya.

"Kami ingin tetap menyuarakan misi kebudayaan Indonesia ini kepada masyarakat luas dan dunia internasional," tambah Nizar.