Jakarta (ANTARA News) - Ribuan anggota ormas gabungan memadati jalanan depan Balaikota Jakarta, Jumat.

Ormas tersebut antara lain Front Pembela Islam, Gerakan Muslim Pembela Umat Islam, Himpunan Aktivis Masjid Tenabang, Forum Umat Islam, Majelis Ta'lim Ad-dzikir, Persatuan Islam, dan Pesantrenan PERSIS 69 Jakarta Timur.

Sambil mengepalkan tangan di udara mereka meneriakkan "Tangkap Ahok sekarang juga". Meski demikian, massa bertekad untuk menjalankan aksinya secara damai.

"Jangan anarkis, jangan berkata-kata kasar. Kita bicara kebesaran Allah. Kita jangan demo anarkis, kita hanya meminta keadilan," teriak orator.

Menurut selebaran yang dibawa pengunjuk rasa yang bertanda tangan FPI/ LSM/ Maysarakat Umat Islam, gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) telah menghina dan menyakiti umat Islam dengan menyatakan pembohongan Al-Quran surat Al-Maidah ayat 5.

Selebaran tersebut juga menyebutkan bahwa Ahok juga telah melarang pedagang kambing atau sapi di luar daerah berdagang pada hari raya Idul Adha dengan alasan kotor. Padahal menurut mereka pemilik lahan tanah RT/RW mengizinkan.

Mereka juga menyebut bahwa Ahok memperbolehkan menjual minuman keras (bir) padahal MUI telah membuat fakta untuk melarang minuman keras diperjual belikan.

"Mohon mempidanakan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) karena telah menghina/menyakiti hati umat Islam," tuntut mereka dalam selebaran tersebut yang ditujukan kepada Kapolri/Bareskrim.

Sementara itu, sebanyak 8.380 personel gabungan, yakni dari kepolisian serta TNI sudah bersiaga mengawal jalannya unjuk rasa yang saat ini sudah mulai berlangsung.

Selain itu, kendaraan-kendaraan taktis yang terdiri dari barracuda dan water canon juga sudah mulai disiagakan di halaman Balai Kota DKI Jakarta. Kemudian, ada pula mobil pemadam kebakaran.

Sebelumnya mereka berkumpul dari Masjid Istiqlal kemudian mendatangi Bareskrim Gambir hingga akhirnya berkumpul di Balai Kota.