Istanbul, Turki (ANTARA News) - Menteri-menteri energi negara-negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) bertemu dengan timpalan mereka dari negara non-anggota Rusia dalam upaya mengoordinasikan kebijakan guna mendongkrak harga minyak setelah satu periode harga minyak mentah rendah.

Pertemuan tersebut berlangsung di sela Kongres Energi Dunia di Istanbul, yang pada Senin menyaksikan Presiden Rusia Vladimir Putin berikrar Moskow akan bergabung dengan pemangkasan produksi yang dijanjikan OPEC.

Prospek Rusia, satu dari dua produsen minyak utama dunia setelah Arab Saudi, mengoordinasikan kebijakan dengan OPEC memberikan sentimen positif bagi pasar minyak global dalam beberapa hari terakhir dan mendorong harga minyak ke tingkat tertinggi dalam setahun terakhir.

Menteri-menteri energi negara anggota OPEC, termasuk Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail al-Mazroui, Menteri Energi Qatar Mohammed Saleh al Sada dan Menteri Perminyakan Venezuela Eulogio del Pino menghadiri pertemuan tersebut di sebuah hotel di Istanbul menurut koresponden AFP.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak hadir dalam pertemuan yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo itu.

Namun ada menteri energi dari beberapa negara yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut, termasuk Menteri Energi Arab Saudi Khalid al Falih serta wakil Irak dan Iran.

Barkindo pada Selasa menyambut baik peningkatan kerja sama antara OPEC dan Rusia, yang dalam pertemuan di Aljir bulan lalu sepakat melakukan pemangkasan produksi pertama dalam delapan tahun.

"Kami telah memulihkan konsensus luas di antara semua produsen," katanya.

Namun al-Falih juga menegaskan di kongres awal pekan ini bahwa Arab Saudi menentang pemangkasan produksi drastis oleh OPEC untuk menekan pasokan dan menopang harga.

"OPEC harus memastikan tidak terlalu menyusutkan terlalu ketat dan menciptakan kejutan bagi pasar."(ab)