Peserta "Suran Agung" Madiun capai 5.528 pesilat
13 Oktober 2016 03:28 WIB
ilustrasi Pesilat Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda (PSHTM) bersitegang dengan polisi saat melakukan konvoi pulang dari acara Suran Agung (pertemuan pada bulan Sura) di Madiun, Jatim, Minggu (9/11/14). (ANTARA FOTO/Siswowidodo)
Madiun (ANTARA News) - Polres Madiun Kota memperkirakan jumlah peserta dari perguruan silat Persaudaraan Setia Hati (PSH) Tunas Muda Winongo yang mengikuti kegiatan "Suran Agung" dalam rangka tahun baru Islam 1438 Hijriah pada 16 Oktober mendatang mencapai 5.528 pesilat.
Kapolres Madiun Kota AKPB Susatyo di Madiun, Rabu, mengatakan, ribuan pesilat PSH Tunas Muda tersebut berasal dari Ponorogo, Ngawi, Magetan, Kabupaten Madiun, dan Kota Madiun.
"Jumlah peserta Suran Agung sesuai data yang kami terima dari panitia PSH Tunas Muda mencapai 5.528 pesilat. Mereka berasal dari berbagai daerah di sekitar Kota Madiun," ujar AKBP Susayto kepada wartawan.
Dalam kegiatan rapat koordinasi pengamanan persiapan pelaksanaan Suran Agung di Padepokan PSH Tunas Muda Winongo di Jalan Doho, Kelurahan Winongo, Kota Madiun, ia mengatakan, Suran Agung adalah tradisi tiap tahun yang dilaksanakan dalam rangka menyambut tahun baru islam.
Selain itu, tradisi Suran Agung juga merupakan ajang untuk bersilaturahmi antaranggota pesilat dari berbagai daerah.
"Dalam kegiatan itu, diminta para pesilat tetap menjaga keamanan dan ketertiban agar kondisi Kota Madiun dan sekiarnya tetap kondusif. Para pengurus perguruan pencak silat, diimbau menanamkan nilai-nilai positif ke pesilatnya untuk meciptakan kondisi lingkungan yang aman, tertib, dan lancar," kata dia.
Hal yang sama diungkapkan oleh Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Inf Piek Budiyakto. Ia meminta para peserta Suran Agung tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang dapat memicu timbulnya konflik.
"Para anggota perguruan pencak silat diminta mewujudkan Madiun sebagai kampung pesilat yang aman, tertib, dan tenang sehingga tidak mengganggu kepentingan umum," kata Kolonel Inf Piek.
Ketua Umum PSH Tunas Muda Winongo Agus Wiyono Santoso, meminta anggotanya untuk menjaga kamtibmas dalam pelaksanaan Suran Agung tanggal 16 Oktober mendatang.
"Mari kita laksanakan kegiatan Suran Agung dengan tertib mulai dari berangkat dan sampai kembali ke wilayah masing-masing dengan mengutamakan keamanan," kata Agus.
Sesuai data, dari jumlah peserta Suran Agung sebanyak 5.528 psilat tersebut, terdiri dari Ponorogo sebanyak 553 pesilat, Ngawi 335 pesilat, Magetan 1.700 pesilat, Kota Madiun 1.500 pesilat, dan Kabupaten Madiun 1.440 pesilat.
Pada saat pelaksanaan nanti, para pesilat akan mendapatkan pengawalan ketat mulai dari titik kumpul daerah asal, maupun selama berkegiatan, hingga seusai kegiatan Suran Agung.
Sementara, kegiatan rapat koordinasi pengamanan persiapan pelaksanaan Suran Agung tersebut dihadiri oleh Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Inf Piek Budiyakto, Komandan Kodim Ponorogo, Madiun, Magetan, dan Ngawi, Dandenpom V/1 Madiun, Danyonif Para Raider 501/BY, Kapolres Madiun Kota, perwakilan polres sekitar, dan perwakilan pengurus dari PSH Tunas Muda Winongo dan PSH Terate.
Kapolres Madiun Kota AKPB Susatyo di Madiun, Rabu, mengatakan, ribuan pesilat PSH Tunas Muda tersebut berasal dari Ponorogo, Ngawi, Magetan, Kabupaten Madiun, dan Kota Madiun.
"Jumlah peserta Suran Agung sesuai data yang kami terima dari panitia PSH Tunas Muda mencapai 5.528 pesilat. Mereka berasal dari berbagai daerah di sekitar Kota Madiun," ujar AKBP Susayto kepada wartawan.
Dalam kegiatan rapat koordinasi pengamanan persiapan pelaksanaan Suran Agung di Padepokan PSH Tunas Muda Winongo di Jalan Doho, Kelurahan Winongo, Kota Madiun, ia mengatakan, Suran Agung adalah tradisi tiap tahun yang dilaksanakan dalam rangka menyambut tahun baru islam.
Selain itu, tradisi Suran Agung juga merupakan ajang untuk bersilaturahmi antaranggota pesilat dari berbagai daerah.
"Dalam kegiatan itu, diminta para pesilat tetap menjaga keamanan dan ketertiban agar kondisi Kota Madiun dan sekiarnya tetap kondusif. Para pengurus perguruan pencak silat, diimbau menanamkan nilai-nilai positif ke pesilatnya untuk meciptakan kondisi lingkungan yang aman, tertib, dan lancar," kata dia.
Hal yang sama diungkapkan oleh Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Inf Piek Budiyakto. Ia meminta para peserta Suran Agung tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang dapat memicu timbulnya konflik.
"Para anggota perguruan pencak silat diminta mewujudkan Madiun sebagai kampung pesilat yang aman, tertib, dan tenang sehingga tidak mengganggu kepentingan umum," kata Kolonel Inf Piek.
Ketua Umum PSH Tunas Muda Winongo Agus Wiyono Santoso, meminta anggotanya untuk menjaga kamtibmas dalam pelaksanaan Suran Agung tanggal 16 Oktober mendatang.
"Mari kita laksanakan kegiatan Suran Agung dengan tertib mulai dari berangkat dan sampai kembali ke wilayah masing-masing dengan mengutamakan keamanan," kata Agus.
Sesuai data, dari jumlah peserta Suran Agung sebanyak 5.528 psilat tersebut, terdiri dari Ponorogo sebanyak 553 pesilat, Ngawi 335 pesilat, Magetan 1.700 pesilat, Kota Madiun 1.500 pesilat, dan Kabupaten Madiun 1.440 pesilat.
Pada saat pelaksanaan nanti, para pesilat akan mendapatkan pengawalan ketat mulai dari titik kumpul daerah asal, maupun selama berkegiatan, hingga seusai kegiatan Suran Agung.
Sementara, kegiatan rapat koordinasi pengamanan persiapan pelaksanaan Suran Agung tersebut dihadiri oleh Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Inf Piek Budiyakto, Komandan Kodim Ponorogo, Madiun, Magetan, dan Ngawi, Dandenpom V/1 Madiun, Danyonif Para Raider 501/BY, Kapolres Madiun Kota, perwakilan polres sekitar, dan perwakilan pengurus dari PSH Tunas Muda Winongo dan PSH Terate.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: