Luhut sebut masih banyak energi lain ketimbang nuklir
12 Oktober 2016 23:19 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (tengah) menjawab pertanyaan wartawan seusai menggelar rapat terkait revisi PP Nomor 79 Tahun 2010 di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (23/8). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/16.)
Jakarta (ANTARA News) - Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, masih banyak alternatif energi lain yang bisa digunakan ketimbang nuklir.
"Nuklir itu bolehlah untuk riset. Tapi kalau kita mau masuk ke nuklir, seperti saya bilang ke Pak Sofyan (Dirut PLN), jangan dululah," katanya di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Rabu malam.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM itu, masih banyak sumber energi di Indonesia yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
"Kita masih punya geothermal, air, dan banyak energi terbarukan lainnya," ujarnya.
Namun, ia mengatakan hal itu berdasarkan pendapatnya sendiri. Ia mengaku Menteri ESDM definitif yang nanti terpilih mungkin saja berbeda pandangan dengannya.
"Itu buat saya. Saya tidak tahu nanti Menteri ESDM baru yang besok, lusa, dipilih itu (pendapatnya seperti apa)," katanya sambil tertawa.
Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) sejak beberapa waktu lalu terus mendorong pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia.
Selain memiliki pasokan uranium melimpah, Indonesia juga diklaim memiliki para ahli nuklir yang kemampuannya bisa digunakan dalam pengembangan nuklir.
Nuklir sendiri dinilai dapat menjadi alternatif sumber energi yang dibutuhkan dalam jangka panjang. Terlebih, hingga saat ini, Indonesia masih terus bergantung pada bahan bakar fosil yang lama kelamaan bisa habis.
"Nuklir itu bolehlah untuk riset. Tapi kalau kita mau masuk ke nuklir, seperti saya bilang ke Pak Sofyan (Dirut PLN), jangan dululah," katanya di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Rabu malam.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM itu, masih banyak sumber energi di Indonesia yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
"Kita masih punya geothermal, air, dan banyak energi terbarukan lainnya," ujarnya.
Namun, ia mengatakan hal itu berdasarkan pendapatnya sendiri. Ia mengaku Menteri ESDM definitif yang nanti terpilih mungkin saja berbeda pandangan dengannya.
"Itu buat saya. Saya tidak tahu nanti Menteri ESDM baru yang besok, lusa, dipilih itu (pendapatnya seperti apa)," katanya sambil tertawa.
Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) sejak beberapa waktu lalu terus mendorong pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia.
Selain memiliki pasokan uranium melimpah, Indonesia juga diklaim memiliki para ahli nuklir yang kemampuannya bisa digunakan dalam pengembangan nuklir.
Nuklir sendiri dinilai dapat menjadi alternatif sumber energi yang dibutuhkan dalam jangka panjang. Terlebih, hingga saat ini, Indonesia masih terus bergantung pada bahan bakar fosil yang lama kelamaan bisa habis.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: