Batam, Kepulauan Riau (ANTARA News) - Tim terpadu dari Direktorat Pengamanan BP Batam, TNI, Kepolisian, dan Satpol PP Kota Batam, menertibkan kawasan hutan Duriangkang yang dijadikan lokasi peternakan ribuan babi.

"Ini khan kawasan serapan air untuk Dam Duriangkang yang menyuplai kebutuhan air sebagian besar masyarakat Batam. Jadi harus bebas aktivitas, termasuk peternakan babi," kata Direktur Pengamanan BP Batam, Budi Santoso, di lokasi penggusuran, Rabu.

Ia mengatakan, peternakan itu sudah beberapa kali dibongkar. Namun peternak selalu kembali lagi. Sehingga tim terpadu kembali turun untuk menertibkan. Warga pemilik ternak hanya pasrah saat petugas mulai menertibkan kawasan itu.

"Penertiban sudah beberapa kali dilakukan. Dulu sudah diberikan solusi pada peternak, namun balik lagi," kata dia.

Ia mengatakan, selain bangunan untuk rumah, kandang ternak, pohon produksi seperti nangka dan kelapa juga ditebang agar masyarakat tidak kembali lagi.

Petugas juga mengerahkan sejumlah alat berat untuk merobohkan puluhan pohon dan berbagai bangunan berbahan dasar kayu lokasi tersebut.

Santoso mengatakan, akibat banyak kegiatan ilegal di sekitar Dam Duriangkang, waduk jadi dangkal akibat lumpur-lumpur terbawa air hujan masuk.

"Semua akan kami tertibkan. Termasuk keramba, perkebunan, dan kegiatan lainnya. Semua harus steril," kata dia.

Tidak cukup itu saja, patroli rutin dilakukan petugas BP Batam.