Washington (ANTARA News) - Menambah perpecahan akut dalam Partai Republik, Donald Trump menyatakan perang terhadap para anggota GOP (julukan Partai Republik, Grand Old Party) yang kini berbalik menyerang dia. Trump juga bersumpah untuk terus berkampanye karena melihat dirinya layak.
"Senang sekali belenggu itu telah lepas dari saya dan saya kini bisa memperjuangkan Amerika dengan cara yang saya inginkan," kata Trump dalam cuitan yang ditujukan kepada Ketua DPR Paul Ryan dan para anggota kelompok kemapanan di Partai Republik yang skeptis terhadapnya.
Calon presiden dari Partai Republik itu lalu mencuit, "Ketidaksetiaan R (Republik) lebih sulit dilawan dari pada Hillary Bajingan. Mereka mengepung saya dari berbagai sudut. Mereka tak tahu caranya menang, saya akan ajari mereka!"
Serangan agresif terbaru dari Trump terhadap sesama Partai Republik itu menandai perpecahan massif dalam tubuh partai ini, yang membuat Republik lebih sulit mengendalikan Senat dan DPR, selain kecil kemungkinan memenangkan pemilihan presiden.
Trump sangat terusik sehari setelah Ryan berkata kepada para anggota DPR dari Partai Republik bahwa dia kini tidak lagi membela atau berkampanye untuk Trump, menyusul skandal video omongan cabul Trump mengenai wanita.
"Pemimpin kita yang sangat lemah dan tidak efektif, Paul Ryan, menggelar pertemuan ajakan buruk di mana para anggotanya menyambut ketidaksetiaannya," cuit Trump.
Pihak Ryan membalas Trump dengan pernyataan singkat, "Paul Ryan bulan depan nanti fokus mengalahkan Demokrat, dan semua anggota Republik yang sedang mencalonkan diri (sebagai anggota legislatif) kemungkinan besar melakukan hal yang sama."
Sejak rilis video omongan cabul Trump mengenai wanita sebelas tahun silam, telah membuat para politisi Republik meninggalkan dia, bahkan ada yang memintanya mundur dari pencalonan sebagai presiden AS, demikian USA Today.
Donald Trump nyatakan perang terhadap kelompok kemapanan Republik
12 Oktober 2016 09:24 WIB
Calon presiden Amerika Serikat dari partai Republik Donald Trump. (REUTERS/Mike Segar)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: