Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan perbedaan dalam berpolitik tidak perlu selalu diselesaikan dengan cara yang serius, tetapi bisa diselesaikan dengan nasi goreng atau mie goreng.

"Saat Partai Gerindra dan PKS memutuskan mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, ada yang sebut-sebut masa lalu. Saya yakin setelah makan nasi goreng saya, Anies sekarang sayang dengan saya," kata Prabowo dalam rapat pleno Tim Pemenangan Anies-Sandiaga di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Selasa.

Prabowo mengatakan keputusan untuk mengusung Anies-Sandiaga bukan proses yang begitu saja dan mudah. Perlu kelegowoan dan kenegarawanan seluruh pihak sebelum akhirnya menerima keputusan mengusung Anies-Sandiaga.

PKS, misalnya, Prabowo mengatakan sebagai mitra partai koalisi dengan Partai Gerindra yang sudah mengusung Sandiaga Uno, seharusnya berhak mendapatkan posisi calon wakil gubernur untuk kadernya. Namun, PKS berjiwa besar kadernya tidak menjadi calon wakil gubernur.

"Begitu pula dengan Sandiaga yang legowo, bilang tidak masalah jadi calon wakil gubernur, padahal sudah bergerak selama sembilan bulan. Anies juga kami yang minta, lalu ada yang menyebut-nyebut masa lalu," tuturnya.

Menurut Prabowo, sikap legowo dan negarawan yang ditunjukkan banyak pihak yang mendukung Anies-Sandiaga disebabkan keinginan yang sama untuk mengabdi kepada rakyat.

"Beberapa tahun ini saya belajar politik, banyak saya lihat berbagai kelompok yang lebih mengedepankan kepentingan kelompoknya. Kami akan selalu berupaya mencari yang terbaik untuk rakyat," katanya.

Rapat Pleno Keempat Tim Pemenangan Anies-Sandiaga dihadiri sejumlah pimpinan partai dan relawan seperti Prabowo Subianto, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufrie, Presiden PKS Sohibul Iman, Boy Sadikin serta pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur.

Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.