Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon berharap para mahasiswa yang mendalami perkuliahan ilmu politik tergerak bekerja untuk negara di masa mendatang. Hal itu dikatakan Fadli Zon saat memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa FISIP UI di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa.

"Saya harap jangan hanya jadi pengamat politik tapi memberikan kontribusi besar untuk negara dengan ilmu politik yang kalian miliki," kata Fadli Zon di gedung DPR RI, Selasa.

Fadli Zon menilai mahasiswa yang menekuni ilmu politik memiliki bekal kuat untuk bekerja di pemerintahan, terutama yang berkaitan dengan pengambilan keputusan karena memahami proses politik, dan kinerja partai politik.

"Saya kira bagus karena mereka secara akademik tahu pengertian politik, peran partai politik, dan bagaimana output yang dihasilkan dalam proses politik. Jadi mereka pasti akan berkualitas dalam mengambil keputusan," kata Fadli.

Dalam kuliah singkatnya, Fadli menjelaskan bahwa politik yang sebenarnya merupakan suatu cara untuk mengubah keadaan. Adapun partai politik adalah himpunan dari orang-orang yang memiliki pemikiran yang sama, baik itu nasionalis, agamis, atau sosialis.

"Tujuan partai politik adalah cara merebut kekuasaan secara damai dan konstitusional untuk mewujudkan cita-cita partai tersebut secara ideologis. Politik adalah wadah beradab dan damai saat merebutkan kekuasaan dan diatur konstitusi," kata dia.

Fadli juga menyinggung tugas DPR dalam membuat Undang-Undang. Menurut dia, produktifitas DPR jangan dilihat dari berapa banyak Undang-undang yang diciptakan.

"Nanti tahun 2050 bagaimana? Mau buat UU apa? Paling hanya revisi saja. DPR bukan pabrik UU sehingga sangat cair," kata Fadli. "Ada Undang-undang yang cepat seperti Tax Amnesty, ada juga yang lama dibuatnya."

Lebih lanjut, Fadli berpendapat untuk menekan mahalnya biaya politik di Indonesia diperlukan regulasi yang mengawasi pembiayaan agar tidak melebihi angka tertentu.

"Regulasi bisa menekan agar lebih murah. Ada upaya untuk tidak melebihi angka tertentu tapi dalam prakteknya sulit dilakukan," kata dia.

Pada bagian lain, Fadli Zon mengapresiasi upaya mahasiswa untuk belajar dan berkunjung ke Kompleks Parlemen untuk mengamati proses pengambilan keputusan berlangsung.

"Mudah-mudahan bisa memberikan pencerahan bagaimana ilmu yang ada bisa diterapkan atau mungkin tidak sejalan dengan teori yang didapatkan selama ini," demikian Fadli Zon.